TEMPO.CO, Bogor - Salah seorang mahasiswa Universitas Bina Nusantara (Binus) Jakarta, Edward, 19 tahun, meninggal dunia setelah mengalami kedinginan (hipotermia) saat melakukan pendakian bersama 16 rekannya di Gunung Mas, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, yang berbatasan dengan kaki Gunung Gede Pangrango, Selasa 6 Desember 2016.
Wakil Komandan Rayon Militer (Wadanramil) Cisarua, Kapten Infantri Khudhori, mengatakan peristiwa 17 mahasiswa Binus yang mengalami kedinginan karena cuca buruk tersebut, pertama kali diketahui oleh petugas objek Wisata Gunung Mas, yang mendapat laporan dari dua mahasiswa yang berhasil turun sekitar pukul 23.00.
“Ada dua orang mahasiwa bernama Nigo dan Mudi yang ikut melakukan pendakian datang ke pos jaga yang menginformasikan jika belasan rekannya mengalami kedinginan di gunung. Bahkan satu orang pendaki sudah meninggal dunia karena hipotermia. Mereka masuk melalui jalur terlarang untuk melakukan pendakian,” kata Khudori, Selasa.
Mendapat laporan tersebut, sejumlah petugas gabungan yang terdiri dari Tagana, BPBD, Koramil, dan Orari langsung melakukan pendakian untuk melakukan evakuasi terhadap belasan mahasiwa yang sedang melakukan kegiatan ‘Kaderisasi Suamapala’ tersebut.
“Saya ikut melakukan evakuasi dan menemukan belasan korban sekiar pukul 10 pagi dalam kondisi kelelahan dan kedinginan karena kondisi cuaca sedang buruk,” kata Khudori.
“Mereka ditemukan di jalur yang bukan untuk jalur pendakian resmi, dan berdasarkan informasi keberadaan mereka di hutan yang berbatasan dengan Gunung Gede dan Pangrango tersebut sedang melakukan latihan navigasi," kata Khudori.
Kepala Resot PTN Cisarua Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGP) Tarya Nur Yahya mengatakan, ketujuh belas mahasiswa asal Binus melakukan pendakian melalui pintu masuk objek wisata Gunung Mas menggunakan tiket wisata. “Mereka datang dan masuk melalui pintu Gunung Mas pada hari Senin sekitar pukul 10.00 siang,” kata dia.
Tarya mengatakan, jalur Gunung Mas ini bukan jalur pedakian resmi, namun memang jalur tesebut bisa untuk mengakses ke Gunung Gede Pangrango melalui jalur Geger Bintang. “Ini bukan jalur resmi pendakian, karena untuk mengakses ke puncak Gunung Gede dan Pangrango hanya ada tiga jalur resmi, yakni melalui pintu Kebun Raya Cibodas, pintu Gunung Putri dan Salabintana, “ kata dia.
Menurut Tarya, 17 pendaki tersebut saat ini sudah berhasil dievakuasi. “Semuanya sudah dibawa turun dari atas gunung. Untuk yang selamat sempat dikumpulkan di GOR Gunung Mas, dan satu korban meninggal dunia langsung dibawa ke RS Paru Gonawan Partowidigdo Cisarua,” kata dia.
Jefri, perwakilan dari mahasiswa Binus mengatakan ada 17 mahasiwa sedang melakukan pendakian, dan pada saat berada di atas gunung, terjadi cuaca buruk. “Seperti yang kita ketahui kondisi cuaca saat ini sedang buruk, bahkan hampir melanda di Indonesia. Ini merupakan kegiatan mahasiswa, dan dalam kegiatan ini ada satu orang rekan kami yang meninggal dunia," ujarnya.
Jefri enggan berkomentar banyak terkait kegiatan yang dilakukan oleh belasan mahasiswa yang tergabung dalam mahasiswa pecinta alam Binus itu. “Pihak keluarga tidak mau kejadian ini dibesar-besarkan, mohon maklum dan pengertiannya,” kata dia.
M SIDIK PERMANA
Baca:
Terjawab, Misteri Hilangnya Istri Kim Jong-un Selama 8 Bulan
Habib Novel FPI Gugat Ahok Rp 204 Juta, Ini Alasannya
Tersangka Makar, Sri Bintang Tak Bisa Lepaskan Aktivitas Ini