TEMPO.CO, Bandung - Pemerintah Kota Bandung membangun gedung pusat ekonomi kreatif di Jalan Laswi, Kota Bandung. Gedung lima lantai seluas 3.000 meter persegi ini digadang-gadang menjadi pusat ekonomi kreatif pertama di Indonesia.
"Di ASEAN ini hanya Thailand yang punya. Kalau kita ada, kita yang kedua. Di Thailand namanya Thailand Creative and Desain Centre," ujar Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Pendapa Kota Bandung, Jalan Dalemkaum, Kota Bandung, Senin, 1 Agustus 2016.
Gedung yang pembangunannya menelan dana Rp 50 miliar lebih ini direncanakan selesai pada Desember 2016. Saat ini progres pembangunannya baru 15 persen.
"Desember 2016 selesai sesuai dengan kesepakatan. Harapannya, kalau memang berhasil, lancar, ingin diresmikan Pak Jokowi karena ini pusat kreatif pertama di Indonesia. Menginspirasi kota-kota lain agar ekonomi kreatif lahir karena ada ruang berkreasi," katanya, menjelaskan.
Baca:
Bandung Hibahkan Software Kota Pintar ke Palangkaraya
Bandung Raih Piala Adipura, Ridwan Kamil Keluar Modal Besar
Sebagai seorang arsitek kelas kakap, Ridwan Kamil tidak mau gedung pusat kreativitas ini cuma berbentuk gedung biasa. Untuk itu, jebolan University of California, Berkeley, Amerika Serikat, ini bakal turun tangan langsung mengawasi pembangunan.
"Saya ingin menunjukkan proyek pemerintah harus tepat waktu, hemat biaya. Jadi, khusus pusat kreatif, saya mandorin sendiri. Kami ingin membuktikan proyek pemerintah bisa berkualitas bagus. Dari sisi anggaran harga wajar-wajar saja, enggak mau ada di lapangan speknya dikurangi atau apa," ujarnya.
Meski mengawasi, Ridwan Kamil memastikan tidak ikut mendesain gedung tersebut. "Desain teknisnya dari PT Bina Karya, saya mengarahkan konsepnya saja. Ini bangunan bukan bangunan biasa. Kalau secara logika membangunnya seperti bangunan lain, saya khawatir hasilnya biasa-biasa saja. Ini percontohan bangunan unik yang harus jadi istimewa," ucapnya.
Keunikan bangunan pusat kreatif ini, menurut Ridwan, terletak pada bentuk bangunannya. "Konstruksi lebih rumit, bangunan lebih tidak biasa, isinya tidak biasa. Belum ada di Indonesia, bentuknya poligon atau segi banyak," tuturnya.
Gedung tersebut nantinya akan diisi dengan ruang-ruang yang bisa dimanfaatkan untuk perpustakaan, galeri, museum kreatif, amfiteater, ruang belajar, studio tari, galeri fashion, musik ICT, kelas-kelas belajar, hingga toko desain yang menampilkan produk terbaik Kota Bandung.
"Sehingga kalau ada turis kita arahkan melihat contoh terbaik ke sana. Ada juga bioskop kecil untuk ruang seminar dan menonton karya film atau TV dari anak-anak Bandung," kata Ridwan.
PUTRA PRIMA PERDANA