TEMPO.CO, Bandung - Di sela kegiatan Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) yang digelar di Jambi, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Wakil Wali Kota Palangkaraya Mofit Saptono Subagio menandatangani nota kesepahaman Kerjasama Jaringan Lintas Perkotaan.
Dalam kerjasama tersebut, Pemerintah Kota Bandung akan menghibahkan sebagian piranti lunak (software) dari 300 program yang dimiliki, kepada Pemerintah Kota Palangkaraya yang tengah berupaya untuk mengikuti jejak Kota Bandung sebagai salah satu kota pintar di Indonesia.
"Kami dari Pemkot Palangkaraya mengucapkan banyak terimakasih khususnya untuk Wali Kota Bandung. Kami banyak mendengar melihat dan belajar, mendapat masukan Bandung adalah referensi yang wajib dijadikan mentor kota lain untuk mengarah smart city," kata Wakil Wali Kota Palangkaraya Mofit Saptono Subagio seusai penandatanganan MoU pada Rabu, 27 Juli 2016.
Mofit menambahkan, Pemerintah Kota Palangkaraya tidak akan mengambil semua software yang dimiliki Kota Bandung. "Tentunya nanti kita akan pilah mana yang dibutuhkan Palangkaraya. Pada dasarnya sama seperti kota-kota lainya, kota Palangkaraya butuh 300 software itu, tapi tidak mungkin semua," ujarnya.
Kota Palangkaraya, lanjut Mofit, akan mengambil beberapa piranti lunak milik Kota Bandung yang berhubungan dengan pelayanan publik. "Kita lebih mengarah ke software-software pelayanan publik. Urgensinya kesitu. Karena pemerintah hadir untuk masyarakat. Inilah yang harus kita kedepankan, bagaimana mempercepat pelayanan ke masyarakat dan bagaimana kita secepatnya kita bisa mengatasi keperluan-keperluan masyarakat," bebernya.
Mofit memastikan, untuk mengejar mengadopsi sistem kota pintar seperti Bandung, Pemkot Palangkaraya telah membangun infrastruktur yang menunjang. "Infrastruktur sudah siap tinggal bagaimana kita menyediakan SDM-nya. Oleh karena itu nantinya secara gradual akan saya kirimkan SKPD di bawah pimpinan asisten dan staf ahli Wali Kota untuk ke Bandung belajar satu minggu atau 10 hari," akunya.
Mofit mengaku pihaknya telah menyiapkan pemberian balik kepada Kota Bandung. Menurut dia, Pemkot Palangkaraya akan memberikan ilmu-ilmu konservasi hutan dan pengelolaan wisata sungai. "Kami punya keunggulan di bidang pengelolaan pariwisata sungai dan hutan, di bidang konservasi mungkin kota Bandung bisa melihat pada saat musim-musim penghujan sangat indah sekali," pungkasnya.
Di tempat yang sama, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, hibah software yang diberikan kepada Kota Palangkaraya merupakan sebuah bentuk dukungan agar Kota Palangkaraya bisa ikut menjadi bagian dari kota pintar. "Intinya ini bagian dari semangat kita ingin semua Indonesia maju. Yang paling relevan hari ini yakni berbagi teknologi pengelolaan manajemen perkotaan," ujarnya.
Ridwan Kamil berharap, kota-kota lainnya bisa mengikuti jejak Kota Bandung sebagai kota pintar tanpa harus mengeluarkan duit yang banyak. "Bandung sudah investasi luar biasa. Sudah lebih dari Rp 50 miliar. Sayang sekali kalau semua kota harus mengeluarkan uang yang sama untuk problem yang sama, lebih baik kita kerjasama dengan semangat semua maju bersama-sama," imbuhnya.
PUTRA PRIMA PERDANA