TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso tidak bersedia menanggapi beredarnya isu pergantian Kepala BIN. Alasan Sutiyoso, isu tersebut belum bisa dipastikan kebenarannya. “Saya tak bisa mengomentari sebuah rumor,” ujar Sutiyoso lewat pesan pendek pada Tempo, Rabu, 22 Juni 2016.
Sutiyoso juga menolak berkomentar perihal kemungkinan adanya kepentingan politik yang terselip, jika pergantian Kepala BIN benar terjadi.
Isu tersebut muncul setelah Presiden Joko Widodo memutuskan memilih Komisaris Jenderal Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kepala Kepolisian Republik Indonesia, menggantikan Jenderal Badrodin Haiti yang memasuki masa pensiun Juli nanti. Nama yang disebut-sebut akan menggantikan Sutiyoso, adalah Wakapolri Komisaris Jenderal Budi Gunawan.
Namun, seperti yang dikatakan Sutiyoso, soal pergantian Kepala BIN itu masih isu. Belum ada yang bisa memastikan lengsernya Sutiyoso dari Kepala BIN. Sejumlah pihak pun mengatakan belum ada pentingnya perombakan di tubuh BIN.
Anggota Komisi Intelijen Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Hanura, Arief Suditomo, berpendapat belum ada krisis hebat di BIN yang mengharuskan untuk pergantian. "Kalau ada hal lain yang belum kami ketahui, maka berikan kesempatan kepada presiden untuk memutuskan," katanya di Gedung DPR RI, Senayan, Rabu, 22 Juni 2016.
Arief menilai persoalan ini akan kembali pada presiden, termasuk jika nanti benar menempatkan Budi Gunawan sebagai pengganti Sutiyoso. Menurut dia, presiden memiliki referensi terkait kinerja dan rekam jejak sosok yang bersangkutan. "Kami percayakan kepada Presiden.”
YOHANES PASKALIS
Baca juga:
Bekas Relawan Ungkap Manipulasi Pengumpulan KTP Teman Ahok
Eks Teman Ahok Mengaku Digaji Rp 500 Ribu per Minggu
ICW: DKI Tak Perlu Kembalikan Kerugian Terkait Sumber Waras