TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, mengatakan, bencana bukan urusan sembarangan. Hal itu dia sampaikan dalam sambutan kegiatan puncak Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2024.
Meski begitu, Muhadjir mengingatkan berbagai pihak untuk menyikapi bencana dengan energi positif. "Segala kegigihan, ketekunan, dan kesungguhan kita untuk menyiapkan seluruh perangkat, piranti kita agar bisa menjadi bangsa besar yang tangguh," kata dia dalam keterangannya, Sabtu, 27 April 2024.
Muhadjir menyampaikan, kegiatan Puncak HKB Tahun 2024 yang diselenggarakan di Youth Center Bagindo Aziz Chan, Kota Padang Provinsi Sumatera Barat pada 26 April lalu adalah tepat. Sebab, menurut dia, pemilihan tersebut dilatarbelakangi oleh kondisi geografis Sumatera Barat yang berada di pesisir pantai dan diapit barisan gunung berapi, sehingga memiliki potensi bencana alam yang tinggi.
"Sumatera Barat layak dinobatkan sebagai provinsi paling berbencana nasional, nomor 2 setelah Jawa Barat," kata Muhadjir.
Fenomena tersebut, menurut Muhadjir, membuat berbagai elemen, seperti pemerintah provinsi, pemerintah Kabupaten, unsur TNI Polri dan semua kekuatan masyarakat untuk lebih serius dalam penanganan dan pencegahan bencana. "Bencana ini bukan urusan sembarangan. Jadi ini harus menjadi perhatian sungguh-sungguh bagi Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota maupun masyarakat tentang betapa bahayanya resiko di Sumatera Barat kalau tidak ditangani dengan sungguh-sungguh," ujarnya.
Kegiatan HKB Tahun 2024 harus dijadikan sebagai peringatan kepada seluruh warga Sumatera Barat untuk menjadikan penanggulangan bencana yang harus menjadi program super prioritas. Maka dari itu, Menko PMK meminta Sumatera Barat bisa mencanangkan sadar bencana setiap harinya.
Muhadjir menjelaskan, seluruh kekuatan harus betul-betul difokuskan untuk pencegahan resiko bencana di Sumatera Barat. Mulai dari anggaran provinsi kabupaten atau kota, serta kurikulum pendidikan untuk meningkatkan sadar bencana di tengah masyarakat.
Sumatera Barat, menurut Muhadjir juga harus memiliki kewaspadaan tinggi terhadap bencana. Salah satunya dengan menyediakan shelter bencana yang saat ini, kata dia, masih jauh dari cukup. Karenanya, dia meminta Pemprov Sumbar bisa merancang langkah-langkah untuk melakukan pencegahan bencana semaksimal mungkin.
Pilihan Editor: Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam