TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Pembela Prabowo-Gibran, Yusril Ihza Mahendra, merespons soal anggotanya yang meminta Mahkamah Konstitusi atau MK memanggil Kepala Badan Intelijen Negara atau BIN Budi Gunawan dalam sidang sengketa hasil Pilpres.
"Ya itu spontan aja, rekan kita yang tadi mengatakan itu di dalam sidang," kata Yusril usai sidang di Gedung MK, Jakarta pada Selasa, 2 April 2024.
Dia menuturkan, sebenarnya Tim Pembela Prabowo-Gibran tidak mengirimkan surat apa pun ke MK mengenai permintaan pemanggilan Kepala BIN. Yusril kemudian menampik saat ditanya rencana penyuratan ke MK soal permintaan tersebut.
"Enggak, karena tadi Mahkamah sudah mengatakan mereka sudah mengadakan rapat permusyawaratan hakim dan memutuskan hanya akan memanggil empat (menteri)," tutur Yusril.
Seperti diketahui, MK telah memutuskan memanggil Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dalam sidang Jumat besok, 5 April 2024.
Anggota Tim Pembela Prabowo-Gibran, Nicholay Aprilindo, sebelumnya meminta Mahkamah Konstitusi untuk menghadirkan Kepala BIN dalam sidang perselisihan hasil pemilihan umum atau PHPU Pilpres ini.
"Tadi kami mendengar ada permohonan dari kuasa hukum paslon 3 yang meminta dihadirkan Kapolri. Kami dari pihak terkait mengusulkan juga, seandainya dikabulkan oleh Majelis Hakim, kami meminta dihadirkan Kepala Badan Intelijen Negara," ucap Nicholay.
Ketua MK Suhartoyo lantas mengatakan Majelis Hakim akan mempertimbangkannya nanti. Tapi prinsipnya, kata dia, yang akan dihadirkan hanya empat menteri dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu atau DKPP.
"Karena hari ini sebenarnya sudah tidak menerima itu, karena nanti tidak ada kepastian step-step jadwal sidang ini," ucap Suhartoyo.
Pilihan Editor: Hadi Tjahjanto Kumpulkan Mendagri hingga Kepala BIN Bahas Situasi Pasca- Pemilu 2024