TEMPO.CO, Mataram-Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengatakan sudah menyelesaikan master plan Taman Nasional Gunung Tambora (TNGT). Bahkan site plan dan zonasi pun juga telah rampung digarap.
Isinya terbagi dalam enam zona peruntukan, yaitu inti, rimba, manfaatnya, rehabilitasi, tradisional, khusus. ''Sudah diatur dan diisi secara terintegrasi,'' kata Siti Nurbaya sewaktu berbicara pada seremonial Festival Pesona Tambora di padang sabana Doro Ncanga, Sabtu 16 April 2016.
Untuk mencapai ketinggian 2.851 meter di atas permukaan laut, kata dia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sudah menyiapkan jalur pendakian sepanjang 18,7 kilometer dan lebar 8 meter. ''Di sini, gerak wisata alam yang unik, '' ujar Siti Nurbaya.
Menurutnya Tambora tidak hanya memiliki hutan kayu, tetapi juga madu. Sebab Tambora terbagi menjadi hutan hujan tropis, hutan musim, dan sabana. Flora yang teridentifikasi terutama di jalur Kawinda To'i sebanyak 275 species, 103 family, serta pohon, herba, epifit, perdu dan liana. Luas kawasan Taman Nasional Gunung Tambora 71.645 hektare.
Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Balai Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Barat Wihandono Eki Sutopo menuturkan selama tiga bulan pertama diterapkan retribusi pendakian, ada sekitar seribu orang yang mendaki Tambora. ''Mereka terpuaskan menikmati kaldera yang bulatnya sempurna, '' ucap Wihandono.
Dari Kabupaten Dompu ke Tambora ada dua jalur pendakian. Melalui Doro Ncanga bisa ditempuh kendaraan bermotor hingga pos III. Kemudian berjalan kaki dua jam ke puncak. Adapun dari Kabupaten Bima terdapat tiga jalur mendaki Tambora, yakni Kode, Kawinda To'i dan Piong.
Festival Pesona Tambora sebagai atraksi peringatan meletusnya gunung Tambora 11 April 1815, yang memusnahkan tiga kerajaan, yaitu Sanggar, Tambora dan Pekat. Tanggal tersebut akhirnya dijadikan hari lahirnya Kabupaten Dompu.
Letusan Tambora menewaskan lebih 92 ribu jiwa. Efek erupsi konon sampai ke Eropa, menyebabkan pasukan Napoleon kalah perang karena cuaca gelap tanpa matahari yang menyebabkan terhambatnya logistik prajuritnya.
Deputi Pemasaran Dalam Negeri Kementerian Pariwisata Ezki Reko Astuti kepada Tempo mengatakan akan terus mengupayakan promosinya. ''Kami akan memajukan destinasi Tambora, '' katanya.
SUPRIYANTHO KHAFID