TEMPO.CO, Yogyakarta - Ribuan warga Kota Yogyakarta sejak pukul 06.00 mulai memadati Masjid Kauman untuk mengikuti salat kusuf menyambut fenomena gerhana matahari total, Rabu, 9 Maret 2016.
Dari pantauan Tempo, halaman kompleks masjid yang berada di depan Keraton Yogyakarta itu dipenuhi umat di semua sisi, baik di depan, tengah, maupun di dalam masjid. Takmir Masjid Kauman sendiri turut menyediakan dua televisi layar datar di dalam masjid.
Meski ribuan warga sudah bersiap di saf masing-masing, hingga pukul 07.30, salat yang diimami Ustad Ulin Nuha dan khatib Rinto Anugerah itu masih memberikan waktu bagi umat untuk menyaksikan gerhana dengan peralatan yang dibawa masing-masing. Salat kusuf baru dimulai pukul 07.45.
Di luar masjid, tepatnya di kawasan Alun-alun Utara, yang berada di sisi timur masjid, ratusan warga berkumpul untuk melihat fenomena gerhana matahari. Sejumlah penjaja kacamata khusus untuk melihat gerhana, pedagang makanan, hingga PT Pos Indonesia turut mendulang untung dari berkumpulnya warga yang menyaksikan gerhana itu.
"Salat gerhana ini kami gelar sebagai bentuk sunah. Kami imbau juga kepada warga di perkampungan untuk melaksanakannya," ujar panitia salat gerhana yang juga Ketua Lembaga Kajian Hikmah Dewan Pimpinan Muhammadiyah Kota Yogyakarta, Ashad Kusuma Djaya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika DIY mengungkapkan gerhana matahari di wilayah Yogyakarta berlangsung sebagian, yakni 85 persen. Adapun puncak gerhana terjadi pada pukul 07.23 yang ditandai dengan lingkaran matahari tertutup bulan sebesar 85 persen. Saat puncak gerhana, matahari terlihat seperti bulan sabit dengan bentuk huruf C terbalik.
Hari ini cuaca di Kota Yogyakarta terlihat cukup cerah. Saat puncak gerhana matahari berlangsung, keadaan seperti mendung, redup bagaikan menjelang petang.
PRIBADI WICAKSONO