TEMPO.CO, Surabaya - Mantan Wali Kota Surabaya yang terpilih kembali menjadi Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini sebenarnya sudah mengisolasi Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara), sejak 1 April 2015.
Soalnua, organisasi masyarakat ini jelas ilegal karena tidak terdata di Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. “Surat edaran larangan itu tertanggal 1 April 2015, yang ditandatangani Asisten Pemerintahan Yayuk Eko Agustin,” kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik serta Perlindungan Masyarakat Surabaya, Soemarno kepada Tempo di kantornya, Rabu, 13 Januari 2016.
Adapun isi surat edaran itu adalah menekankan kepada seluruh camat dan lurah agar tidak memberikan fasilitas, serta tidak melibatkan ormas Gafatar dalam kegiatan-kegiatan apa pun di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya. “Jadi, sejak saat itu pula, mereka tidak bisa bergerak di Kota Surabaya,” kata dia.
SIMAK: Din Syamsudin Sebut Gafatar Terafiliasi Ahmad Musadeq
Menurut Soemarno, berdasar pantauan Bakesbangpol dan Linmas, ormas ini sudah eksis di Kota Pahlawan sekitar tahun 2012-2013. Aktivitasnya, sejauh pantauan mereka lebih banyak pada kegiatan berkelompok, seperti kerja bakti, pembagian sembako, jalan sehat dan beberapa kegiatan sosial lainnya. “Kalau secara fisiknya, memang sulit mengindentifikasi anggota Gafatar ini,” ujarnya.
Namun begitu, secara ciri-cirinya dalam menggelar kegiatan formal, bisa diketahui dari seragam khas mereka yang berwarna oranye, disertai lambang Gafatar dengan matahari terbit. Oleh karena itu, pihaknya akan memaksimalkan peran camat, lurah hingga RT dan RW untuk mengawasi masing-masing wilayah mereka. “Apabila ada penyimpangan atau indikasi pelanggaran aturan, akan segera dilaporkan,” katanya.
SIMAK: Gafatar Dituding Sesat, Fahri Hamzah: Silakan Membela Diri
Soemarno berharap, dengan luasnya pemberitaan soal Gafatar ini, warga Kota Surabaya tetap tenang dan tidak resah, bahkan dia menghimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada saat bergabung pada suatu kelompok. Selain itu orang tua diimbau bisa mengawasi aktivitas anaknya, karena biasanya Gafatar banyak merekrut anak muda yang masih mencari jati dirinya.
"Pahami dulu ideologi suatu organisasi itu, dan pastikan tidak menyimpang dari ajaran agama yang diakui di Indonesia ini,” kata dia.
MOHAMMAD SYARRAFAH