Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kematian Bayi di Papua Bukan karena Wabah, Ini Penyebabnya  

Editor

Anton Septian

image-gnews
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek. TEMPO/Imam Sukamto
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek memastikan kasus kematian puluhan bayi di Kabupaten Nduga Papua bukan karena wabah. Nila awalnya sempat khawatir 35 balita yang meninggal antara bulan Oktober hingga Desember 2015 itu akibat wabah atau virus dari hewan. "Tapi setelah kami cek, semua negatif," katanya di Kementerian Kesehatan, Jumat, 11 Desember 2015.

Nila mengatakan timnya menemukan penyebab kematian 35 balita adalah karena penyakit pertusis dengan komplikasi pneumonia. Penyakit pertusis adalah batuk rejan atau batuk gonggong karena suara batuknya diiringi suara gonggong atau suara melengking. Penyakit itu diakibatkan oleh gaya hidup kurang sehat yang dilakukan masyarakat setempat dalam waktu yang cukup lama.

Nila menjelaskan faktor risiko kejadian pertusis yang meningkat di Kabupaten Nduga disebabkan masyarakatnya terpapar asap perapian di dalam rumah. Daerah itu memiliki suhu udara yang lebih dingin dibanding tahun-tahun sebelumnya. Penduduk setempat kebanyakan tinggal di dalam rumah Honai yang tidak memiliki ventilasi udara.

Karena udara dingin itu, masyarakat membuat perapian di dalam rumah untuk menghangatkan diri tanpa memperhatikan sirkulasi udaranya. Akhirnya, baik balita dan semua anggota keluarga menghirup asap dari perapian itu di dalam rumah. "Secara umum, kondisi ini menjadi pencetus gangguan pernapasan, termasuk penyakit pertusis," katanya.

Sebanyak 38 orang meninggal di tujuh kampung di Kabupaten Nduga, Papua, selama periode Oktober hingga Desember 2015. Mereka terdiri atas 35 orang balita dan tiga orang dewasa. Tim investigasi Kementerian Kesehatan merupakan gabungan dari beberapa unsur, yaitu Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertanian, Kementerian Pertahanan, TNI, Polri, Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten, serta Satgas Kaki Telanjang. Selama melakukan investigasi, tim bersama petugas puskesmas dan Satgas Kaki Telanjang melakukan pengobatan, memberikan pelayanan imunisasi, dan makanan tambahan. Dari hasil pemeriksaan, diketahui 90 persen penduduk menderita infeksi saluran pernapasan akut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kementerian Kesehatan pun sudah melakukan respons cepat penanggulangan pertusis di Kecamatan Mbuwa dan Kecamatan Bulmiyalma, Kabupaten Nduga. Selain itu menyiapkan program flying health care di Kabupaten Nduga, mendorong pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita, ibu hamil, dan PMT ASI, serta menempatkan tenaga kesehatan melalui program Nusantara Sehat.

Kementerian Kesehatan juga berkoordinasi dengan lintas sektor untuk dapat membangun perumahan yang layak, ketersediaan air bersih, kemandirian bercocok tanam dan beternak, serta pendidikan. Saat ini, kata Nila, tim dari Kementerian Kesehatan sudah kembali ke Jakarta. Namun tim dari Dinas Kesehatan setempat masih terus memantau perkembangan kesehatan masyarakat di Kabupaten Nduga.

MITRA TARIGAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

2 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan desa Laingpatehi setelah letusan Gunung Ruang, di Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.


Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

3 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.


Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

12 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.


3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

29 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?


Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

30 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.


Astra Gandeng Raline Shah Sebagai Juri Tamu di 15th SATU Indonesia Awards 2024

42 hari lalu

Astra Gandeng Raline Shah Sebagai Juri Tamu di 15th SATU Indonesia Awards 2024

Pendaftaran SATU Indonesia Awards dibuka mulai 4 Maret - 4 Agustus 2024.


Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

49 hari lalu

Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan IMERI-FKUI. Kredit: FKUI
Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.


Pilihan Menu Makan Siang Gratis Ala Prabowo: Paket Ayam dan Perkedel, Gado-Gado hingga Siomay

54 hari lalu

SMP Negeri 2 Curug, Tangerang melakukan persiapan simulasi program makan siang gratis. Agenda simulasi dilakukan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Kamis, 29 Februari 2024. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Pilihan Menu Makan Siang Gratis Ala Prabowo: Paket Ayam dan Perkedel, Gado-Gado hingga Siomay

Berikut ini perkiraan sejumlah menu makan siang gratis ala Prabowo-Gibran....


Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

31 Januari 2024

Pasien penderita kusta di Rumah Sakit Anandaban Leprosy Mission di Lele, Nepal, 24 Januari 2015. (Omar Havana/Getty Images)
Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.


174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

28 Januari 2024

Warga Palestina yang melarikan diri dari Khan Younis menuju Rafah, akibat operasi darat Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas di selatan Jalur Gaza, 25 Januari 2024. Setidaknya 50 warga Palestina tewas di Khan Younis dalam 24 jam terakhir. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

Laporan Kementerian Kesehatan Palestina wilayah Gaza menyebut ada 174 warga Gaza yang gugur dalam serangan Israel yang masih berlanjut