TEMPO.CO, Jakarta - Setelah Persib Bandung merebut Piala Presiden 2015, bobotoh ingin mengarak keliling tim kesayangannya itu keliling Kota Bandung. Namun Wali kota Ridwan Kamil mengajukan beberapa syarat kepada para bobotoh.
Permintaan Ridwan Kamil sederhana, yaitu bobotoh diminta tertib dan tidak berbuat keonaran. "Sedang dibuat aturannya. Saya tidak mau kalau setiap ada pawai selalu ada yang dirugikan," kata Ridwan Kamil di Balai Kota Bandung, Selasa 20 Oktober 2015.
Yang pertama, kata Ridwan Kamil, bobotoh Persib diharapkan tidak merusak fasilitas umum. Mengingat arak-arakan tersebut akan berakhir di Lapangan Tegalega Kota Bandung."Tidak boleh ada sweeping kendaraan (pelat B)," kata Ridwan Kamil.
Selain itu, dia juga meminta bobotoh Persib bersikap santun dalam arak-arakan. Tidak boleh ada lagi bobotoh yang telanjang di jalan. "Tertib lalu lintas, pakai helm, dan tidak melawan arus lalu lintas," ujar Ridwan Kamil.
Jika aturan tersebut dilanggar, Ridwan Kamil mengancam tidak akan ada lagi arak-arakan dan pawai pemain Persib jika nanti Persib kembali menyabet gelar juara. "Kalau tahun ini membuat banyak kekhawatiran. Selanjutnya tidak ada lagi pawai aleut-aleutan (arak-arakan). Karena berarti banyak yang dirugikan," ujar Ridwan Kamil.
Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil telah menetapkan jadwal pawai arak-arakan Pemain Persib Bandung bersama Piala Presiden 2015 pada Minggu 25 Oktober 2015 mendatang.
Sesuai tradisi yang dimulai tahun lalu, para pemain dan manajemen bersama piala kayu yang berhasil direbut Persib Bandung akan diarak menggunakan bus wisata Bandros. "Dari siang sampai selesai," kata Ridwan Kamil di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Selasa 20 Oktober 2015.
Khusus tahun ini, pawai dan arak-arakan pesta kemenangan Persib Bandung sebagai juara Piala Presiden 2015 akan menempuh rute berbeda dari arak-arakan tahun sebelumnya saat Persib Bandung berhasil menyabet gelar juara Indonesia Super League (ISL) 2015.
Rute yang akan ditempuh dimulai dari Kota Baru Parahyangan di Kabupaten Bandung Barat, melewati Kota Cimahi dan berakhir di lapangan Tegalega Kota Bandung. "Tahun ini temanya dari barat ke tengah. Kalau tahun lalu kan dari timur ke tengah. Ternyata di barat antusiasmenya juga luar biasa. Rutenya lagi dicari, intinya berakhir di pesta rakyat di lapangan Tegalega," imbuhnya.
PUTRA PRIMA PERDANA