TEMPO.CO, Jambi - Manajer Komunikasi Komunitas Konservasi Indonesia WARSI, Rudy Syaf, membenarkan sudah tiga kelompok warga Suku Anak Dalam, atau lebih dikenal dengan sebutan Orang Rimba, mengungsi dari lokasi tempat tinggal di Taman Nasional Bukit Duabelas. Warga Suku Anak Dalam sudah sulit mendapatkan umbi-umbian sebagai makanan pokok akibat kemarau panjang.
"Benar, ada tiga kelompok yang sudah mengungsi. Satu kelompok ke Riau dan satu kelompok lagi ke Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, serta satu kelompok sudah berada di perbatasan antara Jambo - Palembang," kata Rudy, kepada Tempo, Senin, 19 Oktober 2015.
Setiap satu kelompok Orang Rimba ini rata rata berjumlah 15 orang. "Di samping umbi-umbian, sudah sulit juga untuk mendapatkan labi-labi dan ikan yang selama ini gampang mereka peroleh di sungai dalam kawasan tempat tinggalnya. Kini sungai-sungai yang ada sudah banyak kering," ujarnya.
Menurut Rudy, warga Orang Rimba tidak hanya pindah mencari lokasi lain akibat keluarganya ada yang meninggal. Jika sulit mencari makan, mereka pun berpindah atau melangun.
Ada juga faktor asap. Kata Rudy, sudah ada beberapa titik kawasan penyangga Taman Nasional Bukit Duabelas yang terbakar, seperti dalam kawasan kebun sawit PT Jambi Agro Wiyana dan PT Sawit Esa Makmur.
"Kami sebagai pendamping Orang Rimba akan membujuk mereka, yang mengungsi, agar kembali ke tempat asalnya dan kalau pun mengungsi, jangan jauh-jauh. Namun ini bukan tanggung jawab kami saja, tapi juga tanggung jawab pemerintah dalam membantu kelompok marginal ini," katanya.
SYAIPUL BAKHORI