Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Perkara Kakap yang Pernah Dibela Adnan Buyung

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Gayus Halomoan Tambunan (kanan) dan pengacaranya, Adnan Buyung Nasution. TEMPO/Aditia Noviansyah
Gayus Halomoan Tambunan (kanan) dan pengacaranya, Adnan Buyung Nasution. TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai pengacara, Adnan Buyung Nasution tentu menjalankan salah satu kode etik advokat, yaitu melindungi kerahasiaan klien yang dibelanya.

Sepanjang hidupnya, bisa dipastikan sudah lebih dari ratusan kali Adnan Buyung Nasution melakukan pembelaan. Begitu juga banyak kasus yang menjadi perhatian publik ikut dibela pengacara kelahiran Jakarta, 20 Juli 1934 ini.

Berikut beberapa pembelaan Adnan Buyung yang menjadi perhatian publik:

1. Membela jenderal kasus HAM, 1999
Adnan Buyung waktu itu masuk ke dalam Tim Advokasi HAM Perwira TNI. Putusan itu berbuntut permintaan agar dia mengundurkan diri dari keanggotaan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) yang didirikannya.

Salah seorang anggota Dewan Penyantun YLBHI, Todung Mulya Lubis, mengatakan langkah Buyung menjadi tim pembela para jenderal itu sudah tidak sesuai lagi dengan semangat yayasan yang membela hak asasi manusia bagi yang lemah. Adnan diberikan dua pilihan mengundurkan diri atau dipecat dari YLBHI.

Tidak serta merta pengacara kondang itu menerima ancaman. "Lo, membela rakyat itu untuk menegakkan substansinya, yakni kebenaran dan keadilan. Kalau rakyat salah, kita pun harus memberitahukan. Bukan demi rakyat, lalu bila ada orang lain, yang kebetulan para perwira tinggi TNI, teraniaya, lantas mereka dianggap tak punya hak asasi," ujarnya kepada Tempo.

Buat pengacara yang pernah mencicipi setahun bangku Teknik Sipil ITB itu, membela jenderal tersebut hanyalah persoalan biasa. "Persoalan ini adalah persoalan pelanggaran HAM. Bisa benar, bisa tidak," kata Buyung kepada Tempo, Desember 1999.

2. Membela Komisaris Jenderal Suyitno Landung, Oktober 2006
Kasus korupsi menjadi salah satu contoh seringnya Adnan Buyung dianggap berseberangan dengan publik, seperti keputusan membela Komisaris Jenderal Suyitno Landung. Kasus pembobolan BNI Cabang Kebayoran Baru itu merugikan negara senilai Rp 1,2 triliun. Suyitno Landung didakwa mendapat hadiah mobil Nissan X-Trail seharga Rp 247 juta dari Adrian Waworuntu, salah satu dari otak pembobol BNI.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Akhirnya, Suyitno hanya divonis ringan 18 bulan penjara. Banyak pihak menyoroti ringannya hukuman tersebut, tapi tidak bagi bekas anggota DPRS/MPRS tahun 1966-1968 ini. Adnan langsung lantang membela klienya. "Tidak pernah ada bukti bahwa karena pemberian itu Suyitno kemudian bertindak melampaui kewenangannya," kata Adnan Buyung Nasution kepada sejumlah wartawan Oktober 2006.

3. Membela Gayus Tambunan, April 2010
Pembelaan yang dilakukan Adnan Buyung yang juga disoroti masyarakat adalah ketika ia membela Gayus Tambunan, mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan. Menurut Adnan Buyung, penunjukan dirinya sebagai pengacara Gayus dilakukan setelah istri Gayus, Milana Anggraeni, dan ibu mertua Gayus datang ke kantornya.

Selain itu, atas permintaan Gayus secara pribadi. “Dia (Gayus) tahu perkara yang dihadapinya berat. Dia butuh penasihat hukum yang kuat, dan dia meminta saya membantunya,” ujar Adnan kepada Tempo April 2010.

Ketika Gayus divonis tujuh tahun pada Januari 2011, pengacara yang pernah ditahan selama 22 bulan karena kasus Malari itu menuding balik peran aparat hukum. “Apakah polisi bisa dipercaya? Kejaksaan? Komisi Pemberantasan Korupsi? Saya tak percaya mereka semua.”

Masih banyak perkara kakap yang dipegang oleh Adnan. Di antaranya membela Chaeri Wardana alias Wawan, adik Gubernur Banten Atut Chosiyah dan Anas Urbaningrum.

EVAN PDAT (Sumber Diolah Tempo)


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Solihin GP Wafat, Pj Wali Kota Bandung Kenang Kiprah Mang Ihin Atasi Krisis Pangan Lewat Gogo Rancah

52 hari lalu

Solihin GP dan Presiden Soeharto (Dok. Facebook/Sejarah Sunda)
Solihin GP Wafat, Pj Wali Kota Bandung Kenang Kiprah Mang Ihin Atasi Krisis Pangan Lewat Gogo Rancah

Tokoh Jawa Barat Solihin GP yang akrab disapa Mang Ihin itu meninggal saat perawatan di Rumah Sakit Advent Bandung.


Kisah Solihin GP Rayakan Ulang Tahun Ke-80 di Unpad, Ingatkan Pentingnya Pemberantasan KKN

52 hari lalu

Susi Pudjiastuti berbincang dengan mantan Gubernur dan sesepuh Jawa Barat Solihin GP atau Mang Ihin saat penganugerahan Doktor Kehormatan untuk Jusuf Kalla di Bandung, Senin, 13 Januari 2020. Mang Ihin juga disebut sebagai
Kisah Solihin GP Rayakan Ulang Tahun Ke-80 di Unpad, Ingatkan Pentingnya Pemberantasan KKN

Solihin GP mengajak masyarakat kembali ke konsep dasar dalam mengelola lingkungan hidup.


Tokoh Jawa Barat Solihin GP Meninggal di Bandung

52 hari lalu

Susi Pudjiastuti meluapkan rasa rindunya pada mantan Gubernur dan sesepuh Jawa Barat Solihin GP atau Mang Ihin saat penganugerahan Doktor Kehormatan untuk Jusuf Kalla di Bandung, Senin, 13 Januari 2020. Mang Ihin menjadi Gubernur Jawa Barat pada tahun 1970-1975. TEMPO/Prima Mulia
Tokoh Jawa Barat Solihin GP Meninggal di Bandung

Mantan Gubernur Jawa Barat yang juga pendiri Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) Solihin GP wafat di usia 97 tahun.


Cendekiawan Ignas Kleden Berpulang setelah Dua Tahun Mengidap Gangguan Ginjal

22 Januari 2024

Ignas Kleden. TEMPO/Subekti
Cendekiawan Ignas Kleden Berpulang setelah Dua Tahun Mengidap Gangguan Ginjal

Ignas Kleden dikenal sebagai sosok sastrawan, sosiolog, dan kritikus sastra asal lores Timur.


Tokoh Peristiwa Malari 1974: Hariman Siregar, Adnan Buyung Nasution, Sjahrir, hingga Rahman Tolleng

15 Januari 2024

Hariman Siregar
Tokoh Peristiwa Malari 1974: Hariman Siregar, Adnan Buyung Nasution, Sjahrir, hingga Rahman Tolleng

Tepat 50 tahun lalu, 15 Januari 1974, Jakarta diamuk massa. Peristiwa ini disebut Malari. Siapa saja tokoh yang terlibat?


Jenazah Lukas Enembe Disambut Tangisan Ratapan Suku Sentani di Jayapura

28 Desember 2023

Masyarakat Adat Suku Sentani dan seluruh masyarakat Kampung Harapan di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua melakukan prosesi tangisan meratap (hela-hili) di depan Gedung Stadion Lukas Enembe dan Gereja GKI Filadelfia di Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, Kamis, 28 Desember 2023. ANTARA/Agustina Estevani Janggo
Jenazah Lukas Enembe Disambut Tangisan Ratapan Suku Sentani di Jayapura

Dantje Nere mengatakan masyarakat adat yang juga sebagai warga jemaat GKI Filadelfia Kampung Harapan setempat sangat merasa kehilangan Lukas Enembe.


Profil Doni Monardo, Mantan Ketua BNPB yang Meninggal Hari Ini

3 Desember 2023

Ketua Umum PP PPAD, Letjen TNI Purn Doni Monardo menerima silaturahmi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), Marsekal Muda TNI Wahyu Hidayat Soedjatmiko, Wadan Paspampres Brigjen TNI (Mar) Oni Junianto, beserta jajaran di Aula Soerjadi, Gedung PPAD Jalan Matraman Jakarta Timur Selasa 24 Januari 2023. Foto Istimewa
Profil Doni Monardo, Mantan Ketua BNPB yang Meninggal Hari Ini

Doni Monardo menjabat sebagai Ketua Umum PPAD atau Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat untuk periode 2021-2026.


Eks Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo Berpulang

3 Desember 2023

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Doni Monardo melakukan donor plasma konvalesen setelah 17 hari dinyatakan sembuh dari Covid-19. Foto: BNPB
Eks Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo Berpulang

Doni Monardo jatuh sakit dan menjalani proses perawatan intensif di rumah sakit sejak 22 September 2023.


Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait Berpulang

26 Agustus 2023

Arist Merdeka Sirait. Instagram
Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait Berpulang

Arist Merdeka Sirait meninggal dalam usia 63 tahun pada pukul 08.30 WIB di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.


Profil Luis Suarez, Legenda Barcelona dan Inter Milan yang Meninggal dalam Usia 88 Tahun

10 Juli 2023

Luis Suarez. Wikipedia
Profil Luis Suarez, Legenda Barcelona dan Inter Milan yang Meninggal dalam Usia 88 Tahun

Luis Suarez merupakan pesepak bola yang aktif di era 50 hingga 70-an dan pernah menyabet Ballon d'Or, pernah memperkuat Barcelona dan Inter Milan.