TEMPO.CO, Palembang - Presiden Joko Widodo meminta Kepala Kepolisian RI menindak tegas pelaku pembakar hutan dan lahan. "Kapolri diminta untuk menindak setegas-tegasnya dan sekeras-kerasnya kepada pihak yang tidak patuh," kata Jokowi, Minggu, 6 September 2015.
Jokowi beserta Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin melihat langsung sejumlah titik kebakaran lahan dan hutan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Dengan didampingi Bupati Iskandar, Presiden memantau sumber asap di Desa Pulau Geronggang dan desa lain di Kecamatan Pedamaran Timur, Kabupaten OKI. Sumatera Selatan, ucap Jokowi, merupakan satu dari enam daerah dengan tingkat titik panas yang tinggi. Karena itu, ia meminta semua pihak, dari masyarakat, pemerintah daerah, perusahaan, hingga penegak hukum, melakukan pencegahan kebakaran secara dini.
Seharusnya, ujar Jokowi, semua pemangku kepentingan dapat melakukan pencegahan dini. Tujuannya, menekan kerusakan hutan, lahan, dan kabut asap dengan menggerakkan orang untuk mengontrol setiap potensi kebakaran. "Karena sebetulnya mereka (pelaku) tidak bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitarnya."
Sementara itu, Gubernur Alex Noerdin menuturkan pihaknya sudah getol melakukan upaya pencegahan semenjak awal tahun lalu. Bahkan pihaknya mencanangkan tahun ini Sumatera Selatan bebas dari asap. Semenjak dua bulan lalu, pihaknya mengerahkan helikopter untuk melakukan pemadaman di daerah yang sulit dijangkau. Namun kenyataannya, kebakaran tetap susah dipadamkan. "Upaya kami sudah sangat keras dengan mulai mengaktifkan posko," kata Alex Noerdin setelah mendampingi Presiden.
PARLIZA HENDRAWAN