TEMPO.CO, Pamekasan - Setelah muncul pria bernama Tuhan di Banyuwangi dan Syaiton di Palembang, kini muncul Nabi di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. Lelaki bernama Nabi itu adalah seorang petani warga Desa Bulangan Timur, Kecamatan Pagantenan.
"Ini nama pemberian orang tua dan saya merasa tidak ada yang aneh dengan nama ini," kata Nabi sambil menunjukkan kartu tanda penduduk miliknya, Senin, 31 Agustus 2015.
Lelaki yang akrab dipanggil Pak Nabi itu tidak lagi muda. Keriput di wajahnya mempertegas usianya kini 67 tahun, kelahiran 1 Maret 1948. Selain bertani, Nabi juga menggembala beberapa ekor sapi. "Usai ke sawah, saya nyabit rumput, buat pakan sapi," kata Nabi.
Di rumahnya yang sederhana, Nabi kini hanya tinggal berdua dengan istrinya, Pusari. Anaknya semata wayangnya telah menikah dan ikut suaminya bekerja di Arab Saudi.
Di usianya yang sudah senja, Nabi masih menaruh impian dalam hatinya. Nabi ingin sebelum ajal menjemput, dia telah menginjak kaki di tanah suci Mekah. Nabi ingin naik haji. "Saya ingin sekali naik haji, tapi belum punya ongkos," kata Nabi.
Sebelumnya, media sosial dihebohkan dengan seorang pria bernama Tuhan asal Banyuwangi. Hal itu bermula ketika seorang netizen mengunggah kartu tanda penduduk milik Tuhan dengan tambahan kalimat yang mengundang tawa sekaligus penasaran: “Teori Januari Christi terbantah...Tuhan ada di Banyuwangi!!”
Sejak itulah wajah Tuhan kerap kali hadir menghiasi layar televisi, media cetak, dan sejumlah media daring (online) dalam sepekan terakhir. Ayah beranak dua itu barangkali tidak pernah menyangka ia bakal menjadi pesohor. Hanya karena bernama Tuhan, ia lantas mendadak menjadi buruan awak media.
MUSTHOFA BISRI
