TEMPO.CO, Mojokerto - Keluarga salah satu teknisi pesawat Hercules yang jatuh di Medan, Pembantu Letnan Satu (Peltu) Ibnu Kohar, meminta almarhum dimakamkan di pemakaman umum di desa asal almarhum di Desa/Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Padahal Kepala Sub-Seksi Kelengkapan Perorangan Pelayanan Personel Pangkalan Udara (Lanud) Surabaya Kapten Mulyadi mengatakan almarhum sebenarnya berhak dimakamkan sebagai pahlawan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kota Mojokerto.
“Karena almarhum gugur dalam misi operasi Penerbangan Angkutan Negara Militer (PAUM),” kata Mulyadi saat berada di rumah duka di Mojokerto, Rabu, 1 Juli 2015.
Namun, menurut Mulyadi, pihak keluarga meminta almarhum dimakamkan di pemakaman umum desa setempat. “Padahal korban sebenarnya bisa dimakamkan di taman makam pahlawan,” ujarnya.
Mulyadi mengatakan jenazah almarhum Kohar sudah teridentifikasi dan masih berada di Rumah Sakit Adam Malik, Medan. Rencananya, jenazah diterbangkan ke Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, kemudian ke Lanud Abdurahman Saleh, Malang, dan disemayamkan di sana. “Setelah dari Malang akan dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan,” tuturnya.
ISHOMUDDIN