TEMPO.CO , MADIUN: – Nina, salah satu narapidana yang menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Madiun, Jawa Timur meyakini bahwa Raheem Agbaje Salami, salah satu terpidana mati bakal masuk surga.
"Karena dia telah bertobat. Saya percaya Tuhan akan memberikan tempat yang baik bagi yang telah bertobat," kata Nina, dalam kesaksiannya saat acara kebaktian bersama sejumlah warga binaan LP dan pemuka agama Katholik di Gereja Paulus yang ada di dalam kompleks LP Madiun, Selasa, 28 April 2015.
Kebaktian di gereja LP itu merupakan kegiatan yang dijalankan warga binaan setiap Senin hingga Kamis setiap pekannya. Saat menjelang eksekusi mati bagi sembilan terpidana di LP Nusakambangan, mereka sengaja menyelipkan doa bagi Raheem.
Sebelum dipindahkan ke Cilacap, Jawa Tengah Raheem mendekam di dalam LP Madiun selama beberapa tahun. Warga Spanyol kelahiran Nigeria itu ditangkap oleh petugas kepolisian di Bandara Udara Internasional Juanda karena menyelundupkan lima kilogram heroin pada 1999. Selama menjalani masa hukuman, Raheem dikenal lebih khusuk beribadah.
Titus Tri Wibowo, pendamping rohani/bapak pemandian Raheem mengatakan bahwa terpidana mati itu tetap tenang meski bakal dihukum mati. Selama berada di LP Madiun Raheem tidak menunjukkan keresahannya menghadapi eksekusi. Bahkan, sejak dipindahkan ke LP Nusakambangan awal Maret lalu hingga mendekati pelaksanaan hukuman mati kondisi kejiwaan Raheem dikabarkan tetap stabil.
"Kabar dari pengacara dan Romo Fusi (Rohaniawan yang mendampingi Raheem di LP Nusakambangan) kondisinya baik-baik saja. Itu yang membuat saya terharu karena tingkat keimanannya begitu tinggi," kata Titus.
Disinggung tentang pelaksanaan eksekusi sembilan terpidana mati, ia menyatakan tidak mendapatkan informasi secara resmi dari Cilacap. Namun, sesuai pemberitaan di televise hukuman tersebut bakal dijalankan malam ini. "Saya tidak tahu, tapi dari berita di televise seperti itu. Rekan media yang lebih tahu," ujar Titus.
Sementara itu, Jaksa Agung Muhammad Prasetyo memberi sinyal bahwa para terpidana mati akan dieksekusi malam ini atau besok. Ia mengatakan hari ini adalah hari terakhir para terpidana mati bisa dikunjungi keluarga.
Sembilan terpidana mati yang akan dieksekusi adalah Martin Anderson (Nigeria), Raheem Agbajee Salame (Nigeria), Okwudili Oyatanze (Nigeria), Sylvester Obiekwe Nwolise (Nigeria), Rodrigo Gularte (Brasil), Mary Jane Fiesta Veloso (Filipina), Andrew Chan (Australia), Myuran Sukumaran (Australia), dan Zainal Abidin (Indonesia).
NOFIKA DIAN NUGROHO