TEMPO.CO, MAROS -- Pesawat Batik Air BTK 6171 rute Ambon-Jakarta mendarat di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Maros, setelah mendapatkan teror bom, kemarin, sekitar pukul 07.20 Wita.
Komandan Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin, Marsekal Pertama TNI Tamsil Gustari Malik, mengatakan pukul 06.45 Wita petugas operation coordinator, Abidin Haju, mendapatkan informasi dari ATC Bandara Pattimura Ambon yang mengabarkan petugas check-in Lion Air Ambon menerima pesan pendek ancaman bom. Peneror menyebutkan bom berada di pesawat Batik Air BTK 6171 yang sedang terbang menuju Jakarta di ketinggian 35 ribu kaki di atas permukaan laut sekitar 100 mil dari Makassar.
Tamsil mengatakan pesan pendek itu berbunyi, “Ada bom siap meledak di Batik Air tanggal 17 pagi, penerbangan Ambon-Jakarta.” Tamsil menambahkan, bom itu disebutkan berada di dalam koper seorang penumpang. “Tapi, saat dibuka, koper tersebut hanya berisikan sebuah baterai,” ujar Tamsil dalam jumpa pers di kantor Fire Station Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, kemarin.
Lima menit kemudian, kata Tamsil, ATC memberitahukan informasi tersebut kepada pilot Batik Air, Kapten Luther Lumintang. Pilot pun memutuskan mengalihkan tujuan ke Makassar. Pada pukul 07.19, pesawat mendarat di runway 03 dan langsung diarahkan ke area isolasi. Seluruh penumpang dan kru dievakuasi ke ruang tunggu terminal internasional Bandara Sultan Hasanuddin.
Pada pukul 08.30, tim Gegana Polda Sulawesi Selatan dan Barat dibantu TNI mengerahkan 220 personel untuk menyisir pesawat dan seluruh bagasi. “Kami telah mengevakuasi selama dua jam bersama pihak tim Gegana Polisi Daerah Sulawesi Selatan dan dipastikan pesawat aman dari bom,” ujar Tamsil.
Pesawat Batik Air BTK 6171 mengangkut 122 orang, termasuk pilot dan kru pesawat. Menurut juru bicara Bandara Sultan Hasanuddin, Rio Hendarto, pesawat itu kembali melanjutkan penerbangan ke Jakarta pada pukul 12.40 Wita.
Adapun Kepala Kepolisian Resor Maros, Ajun Komisaris Besar Hotman Sirait, mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan Otoritas Bandara Sultan Hasanuddin serta Dan Lanud Sultan Hasanuddin untuk melacak pengirim pesan pendek tersebut.