Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rois Membantah Sebagai Otak Pemboman di Kuningan

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Terdakwa bom Kuningan Rois alias Iwan Darmawan mencabut sebagian pernyataannya dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Dia membantah sebagai salah satu perencana peledakan di Kuningan tersebut.Rois yang mengenakan baju warna abu-abu itu membantah sebagian pernyataan yang dibuatnya saat pemberkasan oleh penyidik. Saat ditanya soal kebenaran dirinya sebagai perencana pemboman itu, dia membantahnya. Dia menyatakan hanya suruhan orang yang bernama Cholid. "Segala sesuatunya diperintahkan Cholid karena dia yang mendanai,"katanya.Rois juga menyatakan tidak mengenal Azhari dan Noordin Moh Top. Dia hanya mengenal orang yang bernama Cholid dan Ali. Kendati membantah, Rois mengaku yang membeli mobil Daihatsu box yang berwarna putih. Namun itupun atas suruhan Cholid. Ketika ditunjukkan gambar mobil box dari cctv itu dan STNK, tampaknya ia ragu-ragu. Rois mengakui juga pernah latihan kemiliteran di Filipina akhir tahun 1999. Saat itu dia mengaku pergi ke Mindanau melalui Manado, Sulawesi Utara. "Waktu itu saya tanya ABK ke Mindanau katanya nggak usah pakai visa. lalu saya pergi ke sana lewat Manado,"katanya.Saat pelatihan militer di Filipina, Rois mendapat pelatihan bidang persenjataan. Dia mengaku mahir di bidang itu termasuk jenis, pemakaian dan pemetaan. Rois mengaku punya kebiasaan membawa senjata dalam keadaan terkokang karena dalam kondisi jihad. Rois membantah mahir meracik bom. Saat ditanya Hakim Rocky Panjaitan alasannya membeli bahan potasium. Rois mengaku hanya menemani Heri Golun, bukan membeli dan meraciknya.Sidang selesai pukul 20.00, setelah sempat di skorsing untuk sholat Magrib. Menurut salah satu penasehat hukumnya dari Tim Pembela Muslim, sidang dilanjutkan Selasa mendatang, sedangkan pembacaan tuntutan rencananya pada 11 Agustus mendatang.Dian Yuliastuti
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Korban Bom Peringati 12 Tahun Tragedi Kuningan  

10 September 2016

Polisi Federal Australia memeriksa tempat kejadian perkara (TKP) lokasi ledakan bom di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Australia Jl. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, 10 September 2004. Ledakan yang terjadi sehari sebelumnya menewaskan 9 orang. Dok. TEMPO/Arie Basuki
Korban Bom Peringati 12 Tahun Tragedi Kuningan  

Peringatan bom Kuningan ini bertujuan mengingatkan bahwa aksi terorisme sangat berbahaya.


Kisah Wahyudi, Polisi Korban Bom Kuningan  

9 September 2014

Korban bom Kuningan yang tergabung dalam Forum Kuningan membagikan bunga mawar kepada pengendara untuk memperingati 10 tahun tragedi bom Kuningan di depan Kedubes Australia, Jakarta, 9 September 2014. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Kisah Wahyudi, Polisi Korban Bom Kuningan  

Saat ini Wahyudi masih menggunakan alat bantu selang untuk
mengalirkan oksigen dari saluran pernafasan ke otak.


Satu Dekade Bom Kuningan Diperingati  

9 September 2014

Sebuah karangan bungan diletakkan di seberang kantor Kedubes Australia untuk memperingati 10 tahun tragedi bom Kuningan yang diselenggarakan oleh korban bom Kuningan dan mahasiswa di Jakarta, 9 September 2014. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Satu Dekade Bom Kuningan Diperingati  

Peringatan itu dihadiri korban dan keluarga korban bom Kuningan.


Pasca Bom Hunian Hotel Ritz Carlton Anjlok

1 Maret 2010

Pasca Bom Hunian Hotel Ritz Carlton Anjlok

Pasca peledakan bom di hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan Jakarta Pusat, hunian hotel berskala internasional tersebut anjlok hingga 30 persen. "Pengunjung drastis menurun, sampai sekarang belum pulih kembali," ujar Direktur Sumber Daya Manusia Ritz Carlton Benny Kasana saat bersaksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (3/1).


Taufan alias Mustofa Dipindah ke Tahanan Polda Sulawesi Selatan

26 Juli 2009

Taufan alias Mustofa Dipindah ke Tahanan Polda Sulawesi Selatan

Taufan Haji atau Mustofa Akbar, yang sempat diduga Noordin M Top, dipindah dari tahanan kepolisian resor ke markas Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan.


Mencari Identitas Pria Berinsial N

21 Juli 2009

Mencari Identitas Pria Berinsial N

Proses identifikasi korban dilakukan sepenuhnya oleh tim DVI Polri.


Bom Kuningan Identik dengan Bom Bali dan Cilacap

19 Juli 2009

Bom Kuningan Identik dengan Bom Bali dan Cilacap

Polisi memastikan bom yang diledakkan di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton memiliki kesamaan dengan bom Bali dan Cilacap. Ada kesamaan, ujar Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Inspektur Jenderal Nanan Soekarna, Ahad (19/7).


Satu Korban Warga Australia Teridentifikasi

19 Juli 2009

Satu Korban Warga Australia Teridentifikasi

Polisi berhasil mengidentifikasi satu korban ledakan bom di Hotel JW Marriot. Korban bernama Garth Mc Evoy, warga negara Australia, ujar Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Inspektur Jenderal Nanan Soekarna, Ahad (19/7).


Benda Diduga Bom Ditemukan di Stasiun Citayam

6 September 2007

Benda Diduga Bom Ditemukan di Stasiun Citayam

Sebuah benda mencurigakan yang diduga bom rakitan ditemukan di tempat pembuangan sampah Kali Baru dekat Stasiun Citayam, Depok hari ini. Benda berbentuk tabung menyerupai dinamit itu berwarna merah, berdiameter 5 cm dan panjang 30 cm. Tabung itu dikeliling oleh kabel dan di luarnya terdapat tulisan Super Zavaron Turkey 1818206.


Polisi Lakukan Pemeriksan Detail Rumah Jabir

8 Agustus 2007

Polisi Lakukan Pemeriksan Detail Rumah Jabir

Kepolisian Resort Madiun dan tim uji bom dari Komando Brimob Kepolisian Jawa Timur melakukan penyisiran di sekitar rumah Jabir alias Gempur Budi Angkoro --pelaku bom di Kuningan, Jakarta