Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Wahyudi, Polisi Korban Bom Kuningan  

Editor

Suseno TNR

image-gnews
Korban bom Kuningan yang tergabung dalam Forum Kuningan membagikan bunga mawar kepada pengendara untuk memperingati 10 tahun tragedi bom Kuningan di depan Kedubes Australia, Jakarta, 9 September 2014. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Korban bom Kuningan yang tergabung dalam Forum Kuningan membagikan bunga mawar kepada pengendara untuk memperingati 10 tahun tragedi bom Kuningan di depan Kedubes Australia, Jakarta, 9 September 2014. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Iklan

TEMPO.COJakarta - Peristiwa sepuluh tahun yang lalu itu masih melekat di kepala Ajun Inspektur Polisi Dua Wahyudi. Sebuah mobil boks yang bermuatan bom meledak tepat di depan Kedutaan Besar Australia di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. (Lihat:Kilas Balik 10 Tahun Bom Kuningan) Tubuh Wahyudi terpental. Kepalanya cedera berat terkena serpihan bom.

"Sebelum bom meledak, waktu itu sekitar jam 09.00 pagi, saya memang melihat mobil boks itu berputar dua kali di Jalan Rasuna Said," ujar Wahyudi saat ditemui di depan Kedutaan Besar Australia, 9 September 2014. Bersama puluhan korban dan keluarga korban, Wahyudi ikut menggelar aksi damai untuk memperingati tragedi di Kuningan itu. (Baca:Satu Dekade Bom Kuningan Diperingati)

Menurut Wahyudi, pada putaran yang ketiga, mobil itu menabrak pembatas jalur cepat dan berhenti. "Kemudian saya menghampiri. Tapi baru jalan tiga langkah, mobil itu meledak," kata polisi yang saat ini bertugas sebagai staf administrasi bagian surat izin mengemudi di Kepolisian Resor Sumedang.

Tubuh Wahyudi terpental hingga 10 meter dan jatuh ke selokan. "Saya pingsan sekitar 15 menit," ujar dia. Saat siuman, Wahyudi mencoba merangkak untuk keluar dari selokan dan lantas berusaha berdiri.

Tidak berapa lama ada orang yang menolongnya. Wahyudi kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk mendapatkan pertolongan. Di sana dia menjalani perawatan selama dua pekan, kemudian diterbangkan ke Singapura untuk menjalani operasi mengeluarkan pecahan bom di kepala. "Saya sembilan bulan di sana dan sempat mengalami amnesia," kata dia. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wahyudi baru kembali aktif bekerja sebagai polisi pada 2008. Meski sudah pulih, tubuhnya tidak bisa kembali normal. Pendengarannya terganggu. Dia juga sering kejang-kejang apabila banyak yang dipikirkan. Sebagian tubuhnya tidak berfungsi karena ada saraf motorik yang terganggu. Sebuah alat bantu berupa selang juga tertanan di kepala. Selang ini berguna untuk menyalurkan oksigen dari saluran pernafasan ke otak.  

Menurut Wahyudi, setiap bulan dia harus menjalani perawatan untuk membersihkan selang yang tertanam di kepalanya itu. "Saya berterima kasih kepada pemerintah Indonesia dan Australia yang telah menanggung seluruh biaya pengobatan," kata Wahyudi.

HERMAWAN SETYANTO

Berita Terpopuler:
Temui Mega, Risma Tak Bersedia Jadi Menteri Jokowi
PKS Blunder Usung Pilkada Tak Langsung
Ketemu Sudi Silalahi, Rini Minta Maaf
Jokowi: RUU Pilkada Potong Kedaulatan Rakyat
Istana Siapkan Mobil Dinas Kabinet Jokowi-JK

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Korban Bom Peringati 12 Tahun Tragedi Kuningan  

10 September 2016

Polisi Federal Australia memeriksa tempat kejadian perkara (TKP) lokasi ledakan bom di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Australia Jl. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, 10 September 2004. Ledakan yang terjadi sehari sebelumnya menewaskan 9 orang. Dok. TEMPO/Arie Basuki
Korban Bom Peringati 12 Tahun Tragedi Kuningan  

Peringatan bom Kuningan ini bertujuan mengingatkan bahwa aksi terorisme sangat berbahaya.


Satu Dekade Bom Kuningan Diperingati  

9 September 2014

Sebuah karangan bungan diletakkan di seberang kantor Kedubes Australia untuk memperingati 10 tahun tragedi bom Kuningan yang diselenggarakan oleh korban bom Kuningan dan mahasiswa di Jakarta, 9 September 2014. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Satu Dekade Bom Kuningan Diperingati  

Peringatan itu dihadiri korban dan keluarga korban bom Kuningan.


Pasca Bom Hunian Hotel Ritz Carlton Anjlok

1 Maret 2010

Pasca Bom Hunian Hotel Ritz Carlton Anjlok

Pasca peledakan bom di hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan Jakarta Pusat, hunian hotel berskala internasional tersebut anjlok hingga 30 persen. "Pengunjung drastis menurun, sampai sekarang belum pulih kembali," ujar Direktur Sumber Daya Manusia Ritz Carlton Benny Kasana saat bersaksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (3/1).


Taufan alias Mustofa Dipindah ke Tahanan Polda Sulawesi Selatan

26 Juli 2009

Taufan alias Mustofa Dipindah ke Tahanan Polda Sulawesi Selatan

Taufan Haji atau Mustofa Akbar, yang sempat diduga Noordin M Top, dipindah dari tahanan kepolisian resor ke markas Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan.


Mencari Identitas Pria Berinsial N

21 Juli 2009

Mencari Identitas Pria Berinsial N

Proses identifikasi korban dilakukan sepenuhnya oleh tim DVI Polri.


Bom Kuningan Identik dengan Bom Bali dan Cilacap

19 Juli 2009

Bom Kuningan Identik dengan Bom Bali dan Cilacap

Polisi memastikan bom yang diledakkan di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton memiliki kesamaan dengan bom Bali dan Cilacap. Ada kesamaan, ujar Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Inspektur Jenderal Nanan Soekarna, Ahad (19/7).


Satu Korban Warga Australia Teridentifikasi

19 Juli 2009

Satu Korban Warga Australia Teridentifikasi

Polisi berhasil mengidentifikasi satu korban ledakan bom di Hotel JW Marriot. Korban bernama Garth Mc Evoy, warga negara Australia, ujar Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Inspektur Jenderal Nanan Soekarna, Ahad (19/7).


Benda Diduga Bom Ditemukan di Stasiun Citayam

6 September 2007

Benda Diduga Bom Ditemukan di Stasiun Citayam

Sebuah benda mencurigakan yang diduga bom rakitan ditemukan di tempat pembuangan sampah Kali Baru dekat Stasiun Citayam, Depok hari ini. Benda berbentuk tabung menyerupai dinamit itu berwarna merah, berdiameter 5 cm dan panjang 30 cm. Tabung itu dikeliling oleh kabel dan di luarnya terdapat tulisan Super Zavaron Turkey 1818206.


Polisi Lakukan Pemeriksan Detail Rumah Jabir

8 Agustus 2007

Polisi Lakukan Pemeriksan Detail Rumah Jabir

Kepolisian Resort Madiun dan tim uji bom dari Komando Brimob Kepolisian Jawa Timur melakukan penyisiran di sekitar rumah Jabir alias Gempur Budi Angkoro --pelaku bom di Kuningan, Jakarta


Granat Ditemukan di Rumah Pelaku Bom Kuningan

8 Agustus 2007

Granat Ditemukan di Rumah Pelaku Bom Kuningan

Sebuah granat nanas yang diduga masih aktif ditemukan di halaman belakang rumah pelaku bom Kuningan, Jabir alias Gempur Budi Angkoro, di RT 02/RW 01 Dusun Mojorejo, Desa Mojorejo, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun pada Selasa (7/8) malam.