Sejauh ini, belum ditemukan kaitan tangkapan dengan terorisme. Yang baru terungkap bahwa ia menjadi pembobol bank dan sudah meraup Rp 100 juta dari kejahatannya ini.
Sebelumnya Kapolresta Makassar Timur, Ajun Komisaris Besar Mansyur, mengatakan penangkapan dilakukan Sabtu (25/7) sekitar pukul 04.30 Wita. "Kita dapat laporan dari masyarakat, bahwa ada pendatang yang mencurigakan," kata Mansyur.
Ia kos di rumah Kasmawati sejak 8 Juli 2009 setelah sebelumnya datang ke sana pada 1 dan 6 Juli. Kaswawati mengatakan orangnya santun dan tidak banyak bicara, pintu kamarnya tidak pernah terbuka, baru keluar kamar jika mau kencing dan hanya punya dua lembar baju.
"Ia mengaku punya urusan proyek disini, tapi kami curiga karena jarang keluar, dan kalaupun keluar hanya ke warnet," kata Kasmawati.
Dari Taufan alias Mustofa, petugas menemukan lima lembar kartu tanda penduduk, dua paspor, tiga telepon seluler, sembilan kartu kredit, empat kartu ATM, serta sebuah laptop. Polisi juga menemukan surat izin mengemudi jenis A dan C. Dari paspornya terlihat, yang bersangkutan pernah ke Malaysia, Thailand, dan Singapura.
Baca Juga:
Hasil pemeriksaan sementara petugas, Taufan alias Mustofa mengaku telah membobol empat bank yakni Mandiri, Lippo, BCA, dan BII. "Total uang yang dibobol sudah sekitar Rp 100 juta," tambah Mansyur.
Humas Kepolisian Daerah, Komisari Besar Hery Subiansauri, pada Minggu (26/7), mengatakan tangkapan itu dipindahkan dari tahana markas kepolisian resor Makassar Timur ke markas Kepolisian Daerah.
Hery pihaknya menggunakan asas praduga tak bersalah sehingga belum bisa menyimpulkan apapun. Tapi, katanya, "Jangan sampai setelah ditelusuri, dalam penggunaan dananya ada hubungannya dengan teroris," katanya.
IRMAWATI