Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerintah Dinilai Lamban Atasi Banjir Bandung  

Editor

Agung Sedayu

image-gnews
Relawan membawa panci bubur ayam untuk posko pengungsi di Bojongsoang, Bandung, Jabar, 25 Desember 2014. Hampir sepekan banjir luapan Sungai Citarum di Bandung Selatan memaksa lebih dari 10.000 warga di Kecamatan Dayeuhkolot, Bojongsoang, dan Baleendah untuk mengungsi. TEMPO/Prima Mulia
Relawan membawa panci bubur ayam untuk posko pengungsi di Bojongsoang, Bandung, Jabar, 25 Desember 2014. Hampir sepekan banjir luapan Sungai Citarum di Bandung Selatan memaksa lebih dari 10.000 warga di Kecamatan Dayeuhkolot, Bojongsoang, dan Baleendah untuk mengungsi. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Pakar hidrologi dari Institut Teknologi Bandung, Lambok P. Hutasoit, menilai pemerintah lamban dalam mengatasi persoalan banjir di Bandung selatan. Padahal, menurutnya, pemerintah telah mengetahui akar masalah banjir dari Sungai Citarum itu.

"Sudah diteliti kawan-kawan dan diserahkan kepada pemerintah, termasuk solusinya. Teorinya kita semua tahu, implementasinya tidak ada," kata dia, Jumat, 26 Desember 2014. (Baca: Pengungsi Banjir Bandung Kekurangan Terpal)

Menurut Lambok, hujan saat ini yang terhitung masih normal menguatkan masalah utama penyebab banjir Sungai Citarum yakni sedimentasi. Erosi yang terjadi di daerah hulu Sungai Citarum mempercepat pendangkalan sungai sehingga pengerukan nyaris tidak bermanfaat. (Baca: Banjir, Perdagangan di Bandung Selatan Lumpuh)

Ia menambahkan, sedimentasi daerah hulu Sungai Citarum akibat minimnya vegetasi keras yang seharusnya bisa menahan erosi, tak hanya berimbas pada banjir. Lebih jauh, cepatnya sedimentasi itu bisa mempercepat pendangkalan tiga bendungan di sepanjang Citarum yakni Jatiluhur, Saguling, dan Cirata. (Baca: Sedimentasi, Penyebab Banjir Bandung Selatan)

Sedimentasi itu bisa mengurangi daya tampung bendungan jauh lebih cepat dari umur perkiraan. "Misalnya Saguling, perkiraan umur bendungan 50 tahun, sekarang dengan cepatnya sedimentasi mungkin hanya 30 tahun," kata Lambok. Menurut Lambok, sedimentasi ini juga harus dicarikan solusi saat membangun kolam retensi, pengendali banjir.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Masalah banjir Sungai Citarum juga diperparah dengan permukiman yang merampas tempat parkir air sangat sungai itu meluap. "Sungai punya dataran banjir, ada di samping kiri dan kanannya, jangan kita ambil," kata dia.

Menurut Lambok, penyelesaian banjir Citarum harus komprehensif. Penyelesaian masalah di hulu lewat penghijauan, pengendalian pertanian yang memperparah erosi, normalisasi sungai kembali, serta strategi pengendalian banjir. "Pemerintah sudah tahu, tinggal implementasi."

AHMAD FIKRI

Berita lain:
Mundur dari Dunia Hiburan, Artis Ini Pilih Mengaji
'King Suleiman' di ANTV Diprotes, Ini Sikap KPI
Video ISIS Ancam TNI Beredar di YouTube

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

8 jam lalu

Ilustrasi banjir. TEMPO/Subekti
Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

5 hari lalu

Foto udara kendaraan bermotor terjebak kemacetan karena banjir  menggenangi jalur utama pantura Semarang-Surabaya di Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 6 April 2024. ANTARA/Aji Styawan
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

5 hari lalu

Pengendara kendaraan bermotor menerjang banjir yang menggenangi Jalan Mayjen Sungkono, Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 28 April 2023. Hujan deras yang mengguyur di kawasan itu menyebabkan sebagian jalan terendam genangan banjir dan mengakibatkan kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.


BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

6 hari lalu

Foto udara kendaraan bermotor terjebak kemacetan karena banjir  menggenangi jalur utama pantura Semarang-Surabaya di Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 6 April 2024. ANTARA/Aji Styawan
BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.


Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

6 hari lalu

Ilustrasi Banjir/TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.


BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

6 hari lalu

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan sebaran dan dampak banjir Kalimantan dalam Disaster Briefing daring di Jakarta, Senin 12 September 2022. (Antara/Devi Nindy)
BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.


Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

8 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi berjalan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Senin, 10 April 2023. Prasetyo diperiksa sebagai saksi dalam tindak pidana korupsi terkait pengadaan tanah di kelurahan Pulo Gebang Kecamatan Cakung Jakarta Timur, tahun 2018-2019. TEMPO/Imam Sukamto
Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.


BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

8 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.


Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

8 hari lalu

Basarnas cari korban tenggelam banjir bandang Muratara, Musi, Sumatera Selatan. (ANTARA/ HO- Basarnas Palembang)
Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.


Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

9 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.