TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jawa Timur Sirmadji Tjondro Pragolo mengatakan kader partainya tidak terpengaruh oleh hasil survei Cyrus Network. Hasil survei itu menyebutkan Presiden Joko Widodo lebih layak memimpin PDI Perjuangan dibanding Megawati Soekarnoputri.
Jokowi memperoleh dukungan 26,1 persen suara jika Megawati tidak mencalonkan diri sebagai ketua umum. Megawati menduduki posisi ketiga dengan 16,7 persen suara, di bawah Puan Maharani yang mendapat 24,5 suara. "Survei Cyrus itu tidak ada pengaruhnya karena soal penetapan ketua umum sudah selesai," kata Sirmadji kepada Tempo, Selasa, 16 Desember 2014. (Baca berita terkait: Jokowi Layak Pimpin PDIP, Kubu Pro-Mega Bereaksi)
Menurut Sirmadji, dalam Rapat Kerja Nasional PDI Perjuangan di Yogyakarta pada September 2014, para pengurus daerah bulat menunjuk Megawati sebagai ketua umum periode 2015-2020. "PDI Perjuangan dalam menentukan pimpinan partai di tingkat mana pun tidak pernah menggunakan survei-survei seperti itu," kata Sirmadji.
Pengamat politik dari Universitas Airlangga, Surabaya, Haryadi, menilai survei Cyrus Network tidak punya pengaruh apa-apa. "Pandangan apa pun di luar forum resmi PDI Perjuangan tidak akan punya pengaruh berarti," ujar Haryadi melalui pesan pendek. (Baca: 'Jokowi Lebih Pantas Pimpin PDIP Dibanding Mega' )
Hasil survei itu tak berati sebab, kata Haryadi, penetapan ketua umum partai banteng telah selesai pada tingkat rapat kerja nasional di Yogyakarta, sementara Jokowi sendiri meminta Megawati bersedia memimpin partai. "Pada saat itu kan yang mengusulkan agar Megawati maju termasuk Jokowi, atas pertimbangan kepentingan konsolidasi dan mencegah fragmentasi internal," ujar Haryadi.
Dilihat dari tradisi dan dinamika di lingkup internal PDI Perjuangan, kata Haryadi, penetapan Ketua Umum PDI Perjuangan hampir selalu tanpa perdebatan berarti. Yang ramai diperdebatkan justru orang-orang yang akan mengisi jabatan struktural partai. "Soal sekretaris jenderal juga sudah selesai, karena tinggal mengukuhkan Hasto Kristiyanto saja," ujar Haryadi. (Baca juga: Survei Cyrus: Saatnya Mega dan Ical Lengser )
EDWIN FAJERIAL
Berita Terpopuler Lainnya:
Jokowi Panjat Menara Intai Perbatasan di Sebatik
Habis Teror di Australia, Terbit Penyanderaan di Belgia
Mengapa Menteri Susi Ngotot ke Sinjai Hari Ini?
Sandera: Empat Bom Ditanam di Sekitar Sydney