TEMPO.CO, Jakarta - Panitia Seleksi (Pansel) Calon Hakim Mahkamah Konstitusi bentukan Presiden Joko Widodo akan menggelar proses seleksi secara terbuka.
Tim yang dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 51 Tahun 2014 ini mempersilakan media dan masyarakat mengikuti proses seleksi setiap calon.
"Boleh diikuti siapa saja, dan kami akan beri ruang untuk pengunjung perorangan atau organisasi yang concern terhadap MK untuk mengajukan pertanyaan," kata Ketua Tim Pansel Saldi Isra di Kantor Kementerian Sekretariat Negara, Rabu, 10 Desember 2014. (Diperiksa KPK, Mahfud Md. Setor Nama Hakim MK)
Tim mentargetkan, pada 6 Januari 2015, Jokowi sudah dapat menetapkan hakim MK baru, menggantikan Hamdan Zoelva.
Pansel telah membuat jadwal seleksi dengan sistem hitung mundur sehingga bisa menyerahkan dua hingga tiga nama calon ke Jokowi pada 5 Januari 2015.
"Harapannya, tanggal 6 Januari ada Keppres penetapan dan 7 Januari pelantikan hakim MK baru," kata Saldi. (Ketua KY: Satu Calon Hakim Konstitusi Bermasalah)
Malam ini, Pansel akan merancang draf undangan pendaftaran yang akan diumumkan atau disebar esok hari. Para peserta yang mendaftar akan langsung diseleksi secara administrasi untuk penentuan ketulusan seleksi interview tahap satu.
Calon yang lolos akan menjalani tes kesehatan. Hasil tes ini menjadi dasar penentuan calon yang mengikuti interview tahap kedua. Selanjutnya, wawancara oleh seluruh anggota tim pansel dan sejumlah tokoh profesional.
"Interview kedua pada 30-31 Desember 2014," kata Saldi. (Ini Dua Calon Hakim Konstitusi Pilihan MA)
Pansel akan menggelar diskusi internal atas hasil interview tahap dua pada 1-3 Januari 2015. Sedangkan, 4-5 Januari 2015, Pansel akan serius menentukan dua atau tiga nama calon yang paling memenuhi persyaratan.
Pansel ini beranggotakan sembilan orang yang terdiri dari dua menteri dan tujuh tokoh serta ahli. Dua menteri yang terlibat adalah Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly.
Tujuh orang lain adalah Saldi Isra, Refly Harun, Haryono Usman, Maruarar Siahaan, Todung Mulya Lubis, satya Arinanto, dan Widodo Eka Tjahjana. "Sekretariat kita di Setneg," kata Saldi.
FRANSISCO ROSARIANS
Terpopuler:
Superman Is Dead Perangi Korupsi
Keaslian Tubuh Kim Kardashian Dipertanyakan
Superman Is Dead: Korupsi Belum Dipandang Wah
Peringati Hari HAM, Film Senyap Diputar di Bandung
Shaggy Dog Ingatkan Potensi Korupsi pada Bencana