TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri-Sekretaris Negara Pratikno menuturkan kegemaran Presiden Joko Widodo alias Jokowi berkunjung ke daerah dan bertemu langsung dengan warga merupakan cara mempraktekkan revolusi mental.
Menurut Pratikno, revolusi mental ala Jokowi tidak berupa pengajaran atau pelembagaan konsep, melainkan menerapkan empati, kebersahajaan, dan kedekatan dengan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. (Baca: Jokowi Mempelajari Infrastruktur Maritim Cina)
"Kalau presiden bisa leluasa dekat dengan rakyat, mengapa gubernur bisa begitu jauhnya dengan rakyat," ujar Pratikno di sela acara diskusi "Dukungan Lintas Sektor dalam Pengelolaan Pendidikan Tinggi pada Pemerintahan Baru" di Gedung Pusat UGM pada Sabtu malam, 8 November 2014. (Baca: Agenda Presiden Jokowi Hari Ini di Beijing)
Pratikno menuturkan ada fenomena perubahan tradisi kepemimpinan besar-besaran di Indonesia yang muncul lewat aktivitas presiden baru itu blusukan ke daerah-daerah. Pratikno mencontohkan, kasus Jokowi yang "nekat" berkunjung ke kawasan zona merah kawasan bencana Gunung Sinabung untuk menemui warga di sana.
"Paspampres komplain ke saya karena itu berbahaya, lalu saya tanya alasan dia (Jokowi) berani masuk zona merah," kata Pratikno. Jawaban Jokowi, seperti diceritakan oleh Pratikno, "Di sana (zona merah Sinabung) masih ada warga menempati kawasan bahaya. Kalau meletus, kita mati bareng."
ADDI MAWAHIBUN IDHOM
Baca berita lainnya:
Nurul Arifin: Muntah Lihat Menteri Jokowi Blusukan
Dukung Menteri Blusukan, Tweeps Bully Nurul Arifin
PPP Pecat Lulung, Kubu Prabowo Bersatu Jegal Ahok
Nurul Arifin Menyesal Tak Sebar Duit Saat Pemilu