TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan kekakuan partainya dalam menjalin komunikasi politik dengan partai di luar koalisi ialah cara untuk tetap setia pada politik non-transaksional. "Bagaimana mungkin membuka kanal komunikasi dengan partai lain bila berujung pada transaksi kepentingan," kata dia kepada Tempo, Selasa, 7 Oktober 2014. (Baca: Kubu Mega-Jokowi Terancam Kalah 5-0)
Menurutnya, kesetiaan pada prinsip non-transaksional perlu dijaga. Sebab, mandat PDI Perjuangan sebagai partai penguasa diberikan oleh rakyat, bukan dari politikus partai tertentu. "Kesetiaan pada prinsip non-transaksional itu diperlukan," ujarnya. (Baca juga: Peran Kunci Bos Demokrat)
Dia mengatakan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tidak kaku dalam menjalankan komunikasi politik. Presiden Indonesia kelima itu, Hasto menambahkan, hanya ingin memberi ruang secara proporsional bagi presiden terpilih, Joko Widodo, untuk mengatur dinamika politik yang sedang terjadi. (Berita lain: Pejabat Tersangkut Korupsi, Kementerian Energi Siap Bantu)
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra Desmond J. Mahesa mengurai penyebab drama parlemen yang terjadi sepekan ini disebabkan oleh kesombongan PDI Perjuangan. "Partai penguasa itu diliputi kesombongan sehingga lobi dan dialog politik menjadi buntu," katanya. (Berita lain: HUT TNI, Pengusaha Logistik Rugi Rp 50 Miliar)
Menurut dia, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri masih terlalu kaku untuk menyikapi relasi dengan ketua umum partai lain, khususnya Partai Demokrat dan Partai Gerindra. "Komunikasi dengan Partai Demokrat belum cair serta dengan Partai Gerindra juga ada yang belum cair pascapemilu," ujarnya.
Ihwal dinamika di parlemen, Hasto menyatakan komunikasi politik yang cair sudah tak mungkin dilaksanakan. Sebab, kanal komunikasi sudah ditutup bersamaan dengan aturan dan tata tertib di parlemen yang tidak memungkinkan terjadinya lobi-lobi politik. "Mana mungkin lobi dengan partai lain dilakukan sementara sistem paket pimpinan DPR dikunci oleh Koalisi Merah Putih," kata Hasto.
RAYMUNDUS RIKANG
Baca juga:
Lawan Kubu Prabowo, Mega-Jokowi Bisa Kalah 5-0
Ada Udang di Balik Perpu SBY dan Koalisi Prabowo
Dari Harvard, Karen Mau Bantu Jokowi
Ahok Ingin Bubarkan FPI