TEMPO.CO, Lumajang - Wakil Bupati Lumajang Asat Malik mengatakan sebanyak 28 pekerja seks komersial (PSK) warga Lumajang jebolan Gang Dolly bakal pulang kampung menyusul penutupan lokalisasi yang berada di Kota Surabaya, Rabu, 18 Juni 2014.
"Ada 28 alumnus Dolly warga Lumajang yang akan pulang," kata Asat Malik dalam acara penutupan Bulan Bakti Gotong Royong di Desa Mojosari, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang, Selasa, 17 Juni 2014.
Pernyataan Asat ini dia nyatakan di hadapan Kepala Satuan Kerja, tim penggerak PKK, dan Kepala Desa di Kabupaten Lumajang. "Itu warga njenengan Pak Kades," kata Asat Malik kepada para kepala desa yang menghadiri acara penutupan tersebut.
Rencana penutupan lokalisasi Dolly ini tak hanya menyita perhatian Pemerintah Kota Surabaya saja. Pemerintah Daerah di Jawa Timur juga ikut mengantisipasi dampak penutupan Dolly dengan eksodusnya PSK eks Dolly ke daerah-daerah di Jawa Timur.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang, Sulsum Wahyudi, mengatakan dia telah mengirim stafnya ke Surabaya untuk melakukan koordinasi terkait dengan penutupan lokalisasi Dolly. "Staf saya kemarin ke Surabaya. Kantor Sosial dan MUI juga ke Surabaya terkait dengan rencana penutupan lokalisasi itu," kata Sulsum. Disebutkannnya, pihaknya telah menerima surat dari Surabaya ihwal data para PSK yang selama ini melakoni pekerjaannya di Dolly.
"Ada 28 PSK. Dalam surat tersebut ada nama dan desa asal mereka," kata Sulsum. Dia mengatakan Dinas Kesehatan akan melakukan pemantauan terhadap kesehatan mereka ini. "Dari nama dan alamat yang tertera, kami akan melacak mereka di tempatnya masing-masing," ujar Sulsum. Dia mengatakan akan mencari informasi perihal hasil pemeriksaan kesehatan Dinas Kesehatan Kota Surabaya terhadap ke-28 PSK ini. "Biasanya ada riwayat hasil pemeriksaan kesehatannya," katanya.
Kalaupun ternyata belum dilakukan pemeriksaan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan sendiri. Sulsum belum bisa memastikan apakah 28 PSK yang bakal pulang ke Lumajang ini positif HIV AIDS atau negatif. "Petugas kami di daerah akan melakukan pelacakan terhadap mereka," katanya.
Pemerintah Kota Surabaya berencana akan menutup lokalisasi pelacuran Dolly dan Jarak pada Rabu. Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri akan memberikan langsung kompensasi secara simbolis kepada para PSK.
DAVID PRIYASIDHARTA
Berita Lain
PRJ Monas, Ahok: Pedagang Berengsek Luar Biasa
Sudi: Istana Tak Terlibat Penerbitan Obor Rakyat
Pasang Gambar Gus Dur, Tim Prabowo Diminta Izin