JAKARTA– Kementerian Sosial melalui Tim Reaksi Cepat (TRC) melakukan penjangkauan terhadap Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS). Salah satunya ketika bertemu dengan pasangan suami-istri di depan toko di kawasan Grogol, Jakarta Barat.
Misgiantoro, 39 tahun, kaget saat disapa langsung oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini. Ia bekerja sebagai pemulung dan pengamen. Sedangkan, istrinya Fitri Nurmala, 23 tahun, juga bekerja sebagai pengamen.
Pasangan suami-istri PPKS tersebut memiliki dua anak yaitu, Muhamad Apriansyah, 4 tahun dan Rina Nurrmala, 8 bulan. Misgiantoro berasal dari Bogor dan istrinya dari daerah Senen, Jakarta pusat. Saat ini mereka masih memiliki orang tua yang tinggal di daerah Senen dan juga menggelandang di jalanan sejak pandemi Covid-19.
Fitri pernah dibawa saat razia gabungan dan dirujuk ke Panti Kedoya. Lalu dijemput Misgiantoro dan menggelandang kembali. Bahkan, selama Covid-19 ia pernah ditertibkan dan tinggal di GOR Benhil, Jakarta Pusat.
Salah seorang kerabat ikut tinggal bersamanya, yaitu Tati Purwati, 32 tahun, yang bekerja sebagai manusia silver. Kondisi Tati sakit dengan luka terbuka di mata kiri yang mulai bernanah dan kehilangan kartu identitas, seperti KTP dan BPJS.
Penghasilan keluarga Misgiantoro sekitar Rp 50 ribu per hari dari bos lapak yang berada di daerah Petojo Hilir, Jakarta Pusat. Sebelumnya, Misgiantoro berusaha sebagai penjual kopi keliling dan bangkrut saat Covid-19.
Berdasarkan hasil asesmen, keluarga PPKS ini merupakan korban terdampak dari pandemi Covid-19 yang terhimpit ekonomi dan sosialnya. Kondisi tersebut menjadi dasar bagi TRC merujuk ke Balai Rehabilitasi Sosial Mulya Jaya, Jakarta, untuk mendapat layanan keterampilan untuk tercapainya kemandirian dan keberfungsian sosial.(*)