TEMPO.CO , Pangkalpinang - Kepala Kejaksaan Tinggi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Hidayatullah menerima ancaman santet dari sebagian masyarakat Kabupaten Bangka Selatan. Dia diancam dikirimi santet jambul nanas. Ancaman itu disampaikan ratusan masyarakat yang tergabung dalam Forum Masyarakat Bangka Selatan Untuk Keadilan (FMBSUK) dalam aksi demo di kantor Kejaksaan Tinggi, Kamis, 8 Mei 2014.
Menurut kepercayaan masyarakat di Bangka Selatan, jambul yang sejatinya mahkota buah nanas itu merupakan alat santet yang dalam beberapa kasus disebut bisa masuk ke perut manusia dan mengakibatkan kematian.
FMBSUK memprotes sikap Hidayatullah yang dinilai terkesan mengkriminalisasi perkara dugaan korupsi dana hibah untuk pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Toboali. "Jangan main-main wahai Hidayatullah. Jambul nanas ini sudah menjadi legenda di Bangka Selatan," ujar koordinator aksi FMBSUK, Dede Adam, dalam orasinya.
FMBSUK menuding Hidayatullah menerima pesan sponsor dalam menangani perkara Porprov Toboali. Peserta aksi juga memotong ayam hitam sebagai simbol matinya hukum di Babel. "Kami minta dia angkat kaki dari Babel. Jika tidak, kami akan potong seperti ayam ini. Penzaliman tidak dibenarkan," ujar Dede.
Sejak menjabat Kepala Kejaksaan Tinggi Babel, Hidayatullah banyak melakukan gebrakan dalam menangani kasus korupsi di wilayah itu. Kasus-kasus dugaan korupsi di Babel yang selama ini tak jelas kelanjutannya kembali diusut oleh Hidayatullah. (Baca: Korupsi, Kepala Kepegawaian Daerah Babel Ditahan)
Hidayatullah belum bisa dimintai tanggapan atas ancaman tersebut. Saat Tempo berupaya menghubunginya, terdengar nada tidak aktif dari telepon selulernya. (Baca : Bupati Bangka Selatan Diperiksa Kejaksaan )
SERVIO MARANDA
Berita Terpopuler
Bangun Tidur, Bupati Bogor Dicokok KPK
Soal Investasi Asing, Jokowi Tangkis Serangan SBY
Kronologi Bupati Bogor Rachmat Yasin Ditangkap KPK