TEMPO.CO, Balikpapan - Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya mengaku sempat beradu argumen dengan Menteri Lingkungan Hidup Singapura soal asap kiriman dari Sumatera. Menolak intervensi negara luar, dia meminta menteri bersangkutan diam untuk mendengarkan komitmen Indonesia.
"Saya menyuruh dia diam karena saya mau bicara," katanya saat meninjau sarana Mangrove Center di Balikpapan, Rabu, 12 Maret 2014. (Baca: Darurat Asap Riau Diperpanjang Setengah Bulan)
Balthasar menegaskan komitmennya untuk menuntaskan permasalahan asap kebakaran hutan yang terjadi setiap tahun di Sumatera. Namun pemerintah memastikan komitmen tersebut bukan disebabkan adanya desakan dari Malaysia dan Singapura yang komplain menerima kiriman asap.
"Kami melakukan untuk kepentingan warga Riau dan Dumai yang lebih menderita akibat asap ini, bukan untuk Singapura dan Malaysia," paparnya.
Balthasar balik mengkritik Singapura yang tidak tegas dalam membina perusahaanya yang berinvestasi di Indonesia. Pasalnya, dari delapan perusahaan pembakar hutan di Sumatera, kata dia, ada satu di antaranya yang bermarkas di Singapura. Sejumlah perusahaan Singapura ditengarai juga sering mengirim limbah industrinya ke Batam. (Baca: Perusahaan Ini Dituding Bakar Lahan di Riau)
DPR sudah setuju ratifikasi kerja sama ASEAN dalam penanganan asap di Sumatera diajukan pemerintah sejak sepekan lalu. Pemerintah lewat Kementerian Lingkungan Hidup mengajukan ratifikasi kerja sama penanganan asap sejak 2005. "Itu penting agar Malaysia dan Singapura tidak banyak bicara lagi," ujarnya.
S.G. WIBISONO