TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi melanjutkan kunjungan kerja hari ketiga di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada hari ini, Selasa, 14 Mei 2024.
Dalam rangkaian agenda hari ini, Jokowi akan memulai kegiatan dengan menuju ke Kabupaten Konawe dengan berkendara dari Kota Kendari.
Sekretariat Presiden, dalam keterangan tertulis menyebut, Jokowi akan terlebih dahulu mengunjungi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Konawe di Kabupaten Konawe untuk meninjau fasilitas dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Setelah itu, Kepala Negara akan meresmikan Bendungan Ameroro sekaligus pembangunan infrastruktur Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Wakatobi.
Profil Bendungan Ameroro
Dilansir dari laman Hutama Karya, Bendungan Ameroro merupakan salah satu dari total 16 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ditargetkan selesai oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR pada akhir 2023.
Mengutip dari laman pu.go.id tanggal 24 Oktober 2023, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono telah menjelaskan mengenai progres Bendungan Ameroro sesuai target dan segera dilakukan impounding.
“Pada akhir November, Bendungan Ameroro diisi (impounding), supaya Desember 2023 bisa diresmikan,” jelas Menteri Basuki.
Proyek bendungan ini digarap melalui kerja sama operasi (KSO) antara PT Hutama Karya dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Dikatakan dalam laman tersebut, porsi Hutama Karya sebesar 65 persen dan Adhi sebesar 35 persen.
Kehadiran bendungan yang memiliki total luas lahan 578,78 hektare dengan kapasitas tampung 98 juta meter kubik dan luas genangan 380 hektare ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.
Manfaat itu berupa potensi bertambahnya layanan daerah irigasi seluas 3.363 hektare yang sebelumnya hanya sebesar 1.903 hektare. Selain itu, Bendungan berfungsi pula sebagai pemenuhan air baku sebesar 511 liter per detik,
Bendungan Ameroro juga berpotensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTM) sebesar 1.3 megawatt dan sebagai pengendali banjir di Kabupaten Konawe sebesar 443 meter kubik per detik dan potensi menjadi objek wisata bagi masyarakat sekitar.