TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto menyangsikan partai di Indonesia memiliki ideologi. "Ada nggak sih yang suatu perbedaan ideologi yang membedakan partai? Saya kok nggak dapat," kata Bambang di Jakarta, Selasa, 28 Januari 2014.
Menurut Bambang, “ideologi” semua partai sekarang menuju ke tengah seperti kekaryaan. Selain tidak punya memiliki ideologi, Bambang mengatakan ada hal yang lebih mencengangkan. "Bahkan yang mengerikan partai itu menuju kartel," kata Bambang.
Bambang mengatakan saat ini ada kecenderungan “deparpolisasi”. Partai, kata dia, digunakan oleh seseorang, sekelompok orang atau pemimpinnya, untuk kepentingan mereka sendiri, bukan kepentingan bangsa. "Menurut satu penelitian, motif untuk menjadi calon legislatif sekarang telah bergeser dari pengabdian menjadi aktualisasi," kata Bambang.
Selain adanya kecenderungan “deparpolisasi”, Bambang mengatakan tidak ada partai yang melakukan rekruitmen dan kaderisasi secara sistematik. Akibatnya, setiap orang yang memiliki uang bisa menjadi calon legislatif. "Bahkan sekarang kalau punya uang, bisa menjadi elite partai," kata Bambang.
Oleh karena itu, kata Bambang, orang yang menjadi kader partai tidak paham ideologi. Seseorang yang tidak jelas asal usulnya bisa menjadi kader, misalnya artis tertentu. "Bagaimana bisa membangun bangsa ini, kalau kadernya seperti itu. Ini menghina partai," kata Bambang.
Selain itu, Bambang mengatakan tidak ada sistem keuangan partai yang akuntabel. "Coba sebut, mana partai yang sistem keuangannya bagus?" kata Bambang.
Menurut Bambang, jika suatu partai sistem keuangannya tidak akuntabel, bagaimana partai tersebut bisa akuntabel terhadap hal lainnya. "Sebenarnya sederhana, untuk melihat integritas seseorang, lihatlah dari cara dia mengelola uang," kata Bambang.
RIZKI PUSPITA SARI
Baca juga:
Kasir Ratu Atut Digeledah, 6 Mobilnya Dibongkar
Daftar 14 Kendaraan Adik Ratu Atut yang Disita KPK
Mengapa Davos Penting Bagi Jokowi?
Banjir, Jokowi Pilih Mangkir dari Forum Davos
Ini Sebab Polisi Duga Bos Tata Motors Bunuh Diri
Bupati Bogor: Pak Jokowi, Tak Selalu Uang dan Uang