TEMPO.CO, Nusa Dua – Bali Media Forum, sebuah forum tahunan yang dihadiri 70 wartawan dan praktisi media di Nusa Dua, Bali, mengingatkan pentingnya media bersikap profesional dan independen dalam peliputan pemilu. “Media harus menjaga ruang beritanya independen, termasuk harus bisa mencegah dimanfaatkan untuk penyebarluasan kebencian,” demikian antara lain bunyi pernyataan akhir (final statement) yang dibacakan di Hotel Melia, Nusa Dua, Bali, Jumat, 8 November 2013.
Tema pertemuan Bali Media Forum kali ini adalah “Etika, Jurnalisme, dan Demokrasi: Menjauhkan Pidato Penyebar Kebencian dari Media dan Politik”. Forum tahunan ini selalu dilakukan berbarengan dengan Bali Democracy Forum yang telah dibuka kemarin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Forum yang digelar bersama antara Thomson Foundatioan, yayasan internasional dari Inggris, bersama Dewan Pers, Jaringan Etika Wartawan, dan Institute For Press and Democracy ini berlangsung selama tiga hari sejak 6 November. Sejumlah 70 wartawan dan praktisi media dalam dan luar negeri hadir dalam forum ini.
Bali Media Forum mengingatkan agar informasi media tidak digunakan untuk menjadi penyebar kebencian atau kebohongan dalam liputan pemilu. “Media juga harus memastikan diri siap untuk meliput momen kritis dan penting pada hari pemilihan dan setelahnya,” demikan disebutkan.
Ada pun kepada pemerintah negara di mana media tersebut berada, Bali Media Forum mengimbau agar tidak membuat regulasi yang mengganggu independensi media. “Pemerintah juga harus menjamin perlindungan bagi hak masyarakat untuk mendapatkan informasi, hak media untuk memberitakan, dan hak untuk menyatakan pendapat.” Berkait dengan pemilu yang akan berlangsung di Indonesia tahun depan, Bali Media Forum mengimbau pemerintah memberi dukungan bagi liputan media yang efektif.
Pentingnya etika ini menjadi bahasan khusus dalam Forum karena tahun depan berlangsung kegiatan pemilu legislatif dan pemilu presiden di Indonesia. Pada tahun yang sama, juga berlangsung pemilu di India.
Bettina Peters, Direktur Pengembangan Thomson Foundation, menyebut tema Forum sangat terkait dengan situasi yang berkembang belakangan ini. “Khususnya dalam lima tahun terakhir setelah media sosial berkembang pesat dan makin banyak masyarakat bisa memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan informasi, sekaligus bisa menyebarkan desas-desus dan kebencian,” kata dia.
DARU
Berita Lain:
Demokrat: Serang Jokowi Bukan Fatsun Kami
Baterai Samsung Galaxy S4 Diklaim Paling Awet
Mobil Baru Bawaslu, Ketua: Camry Tak Mewah
Demokrat: SBY Tak Bermaksud Kritik Jokowi, tapi...