Ihwal penembakan tersebut diketahui Nur dari pemberitaan televisi. Salah seorang korban disebutkan bernama Wahyudi. ”Orang yang bernama Wahyudi kan banyak,” tutur Nur ketika ditemui Tempo di ruang kargo Bandara Internasional Lombok, Rabu malam, 16 Oktober 2013.
Nur terhenyak ketika wajah suaminya terpampang dalam pemberitaan di televisi tersebut. Nur pun bingung bagaimana caranya bisa mendapatkan kepastian ihwal kematian suaminya. Nur tidak tahu dengan cara apa bisa menghubungi Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur atau Kementerian Luar Negeri di Jakarta.
Nur mengetahui suaminya bekerja sebagai buruh tani di sebuah perkebunan kelapa sawit. ”Saya bingung, kok suami saya dituduh melakukan perampokan. Dia bukan perampok,” kata Nur dengan nada geram.
Empat TKI menjadi korban penembakan polisi Malaysia. Jenazahnya tiba di Sumbawa Kamis pagi dan dimakamkan di desa asalnya masing-masing. Mereka adalah Haffat, 44 tahun; Hery Setiawan, 32 tahun; Iknoriansyah, 25 tahun; dan Wahyudi, 27 tahun.
Mereka ditembak di kawasan Ampang Hilir, Selangor, karena dituduh melakukan perampokan (bukan pencurian seperti pada berita sebelumnya) di rumah salah seorang pejabat di kawasan Bukit Internasional, Hulu Kelang, Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat, 11 Oktober 2013.
AKHYAR M NUR