TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal, mengaku tak punya ambisi mengejar kekuasaan menjadi seorang presiden. Ambisi utamanya adalah membangun kekuatan bangsa dan negara Indonesia.
"Jadi saya tak gelap mata jadi presiden, kalau itu (menjadi presiden) ambisi nomor dua," kata Dino seusai bertemu Komite Konvensi di Wisma Kodel, Jakarta, Sabtu, 24 Agustus 2013.
Dino bercerita, sebelum menjadi duta besar, dia bekerja di Istana Negara mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selama enam tahun. Dia tahu betul pekerjaan seorang presiden dari pagi hingga malam.
"Saya juga tahu protokoler, fasilitas, gaji, dan kesibukan lainnya, dan saya tidak silau itu semua," kata Dino.
Dia pun tak berambisi khusus menjadi presiden pada Pemilu 2014. Dino tak khawatir jika kalah dalam konvensi calon presiden. Hal terpenting, dia telah berusaha menjadi inspirasi baru bangsa Indonesia membangun kekuatan.
Dino Patti Djalal adalah calon peserta konvensi pertama yang diundang oleh Komite. Pemanggilan ini merupakan langkah Komite untuk mengenal lebih jauh para calon. Selain kesediaan dan keseriusan para calon, Komite ingin mengetahui visi dan misi dari calon bila terpilih menjadi calon presiden Demokrat.
Setelah perkenalan, Komite akan merampungkan nama-nama yang dinyatakan lolos seleksi pada 31 Agustus. Sedangkan pengumuman secara resmi kepada publik paling lama 15 September 2013 nanti.
INDRA WIJAYA