TEMPO.CO, Palu - Kantor Kepolisian Sektor Palu Selatan, Sulawesi Tengah, diberondong tembakan oleh orang tidak dikenal pada Rabu tengah malam. Pelaku tiga kali menembakkan peluru ke arah markas polisi, namun tak mengenai seorang pun petugas jaga.
Saksi mata, Awi, warga sekitar, mengatakan penembakan tersebut berlangsung singkat, hanya dalam hitungan menit. "Pertama saya mendengar satu kali. Tak lama kemudian, saya dengar lagi hingga tiga kali," kata Awi, Kamis pagi, 18 Juli 2013.
Menurut Awi, saat mendengar tembakan itu, dia mengintip dari balik kios miliknya. Dia melihat dua pengendara sepeda motor sedang menenteng senjata api. "Keduanya memakai penutup kepala," kata Awi.
Kepala Polsek Palu Selatan, Komisaris Saemuda Ali, mengatakan anak buahnya sempat membalas tembakan tersebut. Namun, sejurus kemudian, pelaku kabur ke arah selatan Kota Palu dengan menggunakan sepeda motor Yamaha RX King.
Saemuda mengaku tak berada di kantor saat kejadian. Dia hanya mendapat laporan dari anak buahnya, yang kemudian ke lokasi setelah kejadian. Menurut Saemuda, pelaku berjumlah dua orang. Tapi polisi belum berhasil mengidentifikasinya. "Kami masih terus mendalami dan mengembangkan peristiwa ini," kata Saemuda.
Di lokasi, polisi menemukan dua selongsong peluru ukuran 5,56 milimeter. Kepala Kepolisian Resor Palu, Ajun Komisaris Besar Trisno Rachmadi, mengatakan, berdasarkan ukuran selongsong yang ditemukan, pelaku diduga menggunakan senjata laras panjang. "Kami belum mengetahui jenis senjata laras panjang itu. Sekarang masih dalam penyelidikan," kata Trisno.
Menurut dia, setelah insiden itu, polisi menyisir jalur yang kemungkinan dilalui oleh pelaku setelah beraksi. Polisi juga menggelar razia di sejumlah tempat.
Insiden penyerangan ke markas polisi di Palu ini sudah berulang kali terjadi. Pada medio Mei lalu, Markas Polres Palu diteror dengan bom molotov. Sebulan kemudian, kantor Polres Poso diserang dengan aksi bom bunuh diri oleh pelaku bernama Zaenul Arifin alias Arif Petak. Zaenul tewas di lokasi kejadian.
DARLIS