TEMPO.CO, Yogyakarta - Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta merancang pemanfaatan panel surya untuk menyuplai kebutuhan listrik di gerobak pedagang ankringan. Panel surya itu bisa menyuplai kebutuhan penjaja angkringan untuk menyalakan lampu, memasak air, memanaskan makanan hingga menyalakan radio dan televisi.
Pemanfaatan energi matahari untuk angkringan ini merupakan hasil kerja dua mahasiswa Pendidikan Teknik Mekatronika UNY yakni Muhamad Iskandar dan Ahmad Hasibullah yang dibantu dua rekan mereka. Keempatnya merancang pemanfaatan energi surya untuk angkringan setelah menerima hibah Program Kreativitas Mahasiswa 2013 dari Dikti.
Perangkat sumber energi tenaga surya ini mereka pasang sejak tiga pekan lalu di dua gerobak angkringan di Kawasan Gondokusuman dan Jalan Laksda Adisutjipto Yogyakarta. Keduanya milik dua penjaja angkringan bernama Parjo dan Sugio. "Panel surya yang kami pakai mirip yang untuk lampu penerangan jalan, tapi dikemas dengan konsep portabel," kata Muhammad Iskandar, Jumat, 12 Juli 2013.
Iskandar mengatakan perangkat panel surya biasa dipasang di atap gerobak angkringan untuk menangkap sinar matahari. Tapi, kata dia, apabila posisi gerobak tak berada di kawasan dengan sinar matahari teduh, panel surya bisa dipindah ke tempat lain. "Panel surya hanya perlu dihubungkan kabel panjang agar energinya tetap bisa mengisi daya baterei," ujar Iskandar.
Perangkat baterei dirangkai bersama perangkat kontrol dan inventer dengan bentuk sesuai kapasitas gerobak angkringan. Perangkat ini dipasang secara permanen di dalam gerobak angkringan menggantikan tempat pembakaran arang yang biasa untuk memanaskan air atau membakar makanan. "Kami buat seukuran boks sebesar kardus air mineral, jadi bisa masuk bagian dalam gerobak," kata Iskandar.
Menurut dia timnya menyiapkan tiga paket perangkat energi surya untuk gerobak angkringan ini. Paket pertama hanya seharga Rp 800 ribu, terdiri dari panel surya dengan luas satu meter persegi dan batere 12 volt dan kekuatan arus 7 amphere. "Paket murah ini bisa tahan menyuplai listrik untuk kebutuhan gerobak angkringan selama 8 jam," kata Iskandar.
Paket kedua lebih mahal yakni Rp 1,5 juta berupa papan panel surya seluas satu meter persegi dan baterei dengan tegangan 12 volt dan kekuatan arus 15 amphere. Daya tahannya menyuplai kebutuhan listrik angkringan mencapai 12 jam.
Paket yang paling baik, kata Iskandar, disebut paket spesial yang biaya pengadaannya mencapai Rp 3 juta dengan baterei bertegangan 12 volt dan memiliki kekuatan arus 25 amphere. "Bisa menyuplai listrik untuk semua kebutuhan angkringan selama 18 jam," ujar Iskandar.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM
Terhangat:
Bara LP Tanjung Gusta | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap
Lihat juga:
5 Solusi Pemerintah Atasi Rusuh Tanjung Gusta
Gardu Tanjung Gusta Sudah Rusak Beberapa Hari
Istana Belum Tahu Penyebab Rusuh Tanjung Gusta
Rusuh Tanjung Gusta: Kenapa Takut Pasang CCTV?