TEMPO.CO, Jayapura - Pelaku penembakan anggota TNI, Komandan Pos Satuan Tugas Bantuan Distrik Illu Letnan Dua Infanteri I Wayan Sukarta dan seorang warga bernama Tomodi Distrik Illu, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Selasa 25 Juni 2013, menggunakan senjata laras panjang.
"Pelaku menembak dan juga menyerang menggunakan senjata tajam. Diduga sebanyak kurang lebih tujuh orang," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Papua, Komisaris Besar Polisi I Gede Sumerta Jaya, Selasa malam ini.
Insiden penembakan terjadi pukul 14.00 WIT. Bermula ketika Wayan bersama Pratu Suprioto alias Supiyoko, Prada Andi dan seorang warga bernama Tomo alias Tono, mengendarai sebuah mobil Ford Ranger yang dikemudikan Tomo. Mereka menuju daerah Kebun Anggur di Kampung Jigonikme, Distrik Illu, Puncak Jaya, sekitar pukul 09.00 WIT. "Mereka ketemu atau silahturahmi dengan kepala kampung disana," kata I Gede.
Pada pukul 14.00 WIT, setelah dari Jigonikme, ketiga prajurit bersama Tomo dan rekannya, yang dibawa dari Jigonikme, hendak kembali ke kota Distrik Illu. "Nah, sampai di tikungan jembatan beton, jalan trans Kabupaten Puncak Jaya dan Tolikara, kurang lebih delapan Kilometer dari Illu, mereka tiba-tiba dihadang. Sempat terjadi kontak tembak di sana," ujar I Gede.
Saat itu, Pratu Suprioto dan Prada Andi yang panik, langsung menghubungi Pos Illu meminta bantuan. Mereka lari bersembunyi di hutan sekitar untuk menyelamatkan diri. "Pada pukul 14.00 WIT, bantuan datang. Namun Wayan dan sopir Tomo sudah meninggal dunia. Sementara kenek, rekan Tomo yang belum diketahui identitasnya tak diketahui keberadaannya," kata I Gede.
Wayan tewas dengan luka tembak di bagian kepala, tulang kering sebelah kanan, luka bacok pada bahu kanan, bacok pada paha kanan dan irisan pada pipi kiri. Sedangkan Tomo, warga dari suku Bugis, meninggal dengan luka bacok pada kepala bagian belakang dan punggung. "Pelaku juga merampas pistol FN milik korban dan membakar satu unit mobil Ford dengan DS 8832 KA," ujar I Gede.
Pelaku diduga kelompok bersenjata dari Distrik Tingginambut. "Benar, ada kontak tembak, tapi saya belum dapat data resminya," kata Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Letnan Kolonel Jansen Simanjuntak.
JERRY OMONA