Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerintah Diminta Perhatikan Nasib Guru TIK

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Ilustrasi mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri. TEMPO/Suryo Wibowo
Ilustrasi mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri. TEMPO/Suryo Wibowo
Iklan

TEMPO.CO , Semarang:Pemerintah diminta menjamin nasib guru mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Desakan ini disampaikan Ketua Persatuan Guru dan Karyawan Swasta Indonesia ( PGSKI) Jawa Tengah, Muh Zen menyusul rencana pemerintah memberlakukan kurikulum 2013.


Dalam kurikulum tersebut, pelajaran TIK tingkat SMP dan SMA akan dihilangkan. Mata pelajaran tersebut akan diintegrasikan dengan mata pelajaran lain. Dengan demikian, ribuan guru TIK akan kehilangan pekerjaan. "Pemerintah harus menjamin ribuan guru TIK tidak menganggur," kata Muh Zein, Ahad (5/5). "Jangan sampai pemberlakuan kurikulum baru, memberangus nasib guru".


Padahal, sebagian guru TIK, lanjutnya, adalah lulusan pendidikan komputer, serta sebagian telah lolos sertifikasi guru.


Jaminan tersebut berupa kepastian diperbolehkannya guru TIK mengajar mata pelajaran lain yang kompetensinya berdekatan.


Kepala Dinas Pendidika Kota Semarang, Bunyamin mengatakan, pihaknya menjamin, guru TIK tetap bisa mengajar, sekalipun kurikulum yang baru nanti meniadakan mata pelajaran TIK. "Meski guru TIK, saat kuliah juga mempelajari pelajaran lain bukan?" Kata Bunyamin. "Tak mungkin pemerintah akan menelantarkan begitu saja (guru TIK)".


Bagi guru TIK yang akan mengajar pelajaran lain, maka dia harus mengikuti Pelatihan Profesi Guru, sesuai dengan mata pelajaran yang akan diampunya. "Bekas guru TIK akan diprioritaskan mengikuti Pelatihan Profesi Guru," kata Bunyamin.


Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua Musyarawah Guru Mata Pelajaran TIK Jawa Tengah, Slamet Riyadi mengatakan, para guru resah dengan rencana pemberlakuan kurikulum 2013, yang secara jelas meniadakan mata pelajaran TIK. "Kami berharap, pemerintah tetap memikirkan nasib kami dengan memberikan solusi yang bijak," ujarnya.


SOHIRIN


Topik Terhangat:
Pemilu Malaysia
| Harga BBM | Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg

Baca juga:
25 Buruh Panci Disekap, 3 Bulan Tidak Mandi


Bos Pabrik Panci yang Siksa Buruh Jadi Tersangka

Kisah Buruh Pabrik Panci Kabur dari Sekapan Bos

Finalis X Factor Indonesia Ramaikan Konser Lenka

Profil Andressa Urach, Selingkuhan Ronaldo


Korban Tewas Bom TNI Sempat Dapat Uang dari SBY

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Guru Retno Listyarti Gugat Kepala Dinas DKI  

16 September 2015

Federasi Serikat Guru Indonesia Retno Listyarti. Tempo/Tony hartawan
Guru Retno Listyarti Gugat Kepala Dinas DKI  

'Ini adalah cara terakhir yang bisa saya tempuh untuk memulihkan nama baik dan reputasi saya,' kata Retno Listyarti


Ribuan Guru Honorer Ancam Mogok Mengajar

22 Maret 2015

Sejumlah guru honorer menggelar aksi damai dalam manyambut Hari Guru Nasional yang jatuh pada 25 November di Jakarta, (25/11). TEMPO/Dasril Roszandi
Ribuan Guru Honorer Ancam Mogok Mengajar

Sekitar 1.000 guru tidak tetap di Purbalingga mengancam akan mogok mengajar dan menuntut kenaikan honor mengajar.


Serikat Guru: Dirjen Guru Jangan Hanya Urus Gaji

9 Februari 2015

Dari kiri: Anggota Indonesia Corruption Watch (ICW) Ade Irawan, Anggota Forum Musyawarah Guru Jakarta (FMGJ) Retno Listyanti dan Anggota Serikat Guru Indonesia (Segi) Kota Medan Fahriza Martha saat jumpa pers manifesto pendidikan di kantor ICW, Jakarta. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Serikat Guru: Dirjen Guru Jangan Hanya Urus Gaji

Di Singapura, kata Retno, seorang guru pendidikan dasar mendapat pelatihan mengajar hingga 100 jam per tahun.


Tenaga Honorer Tuntut Diangkat Menjadi PNS

19 September 2013

Ratusan guru honorer saat aksi demo Forum Tenaga Honorer Sekolah Negeri Indonesia (FTHSNI) di depan Istana Negara, Jakarta, Senin (20/2). Dalam aksinya FTHSNI meminta kepada pemerintah agar segera disahkannya RPP Tenaga Honorer yang memihak terhadap tuntutan dan perjuangan tenaga honorer seluruh Indonesia agar diangkat menjadi PNS. TEMPO/Subekti
Tenaga Honorer Tuntut Diangkat Menjadi PNS

"Selama 10 tahun terakhir, tidak ada penerimaan calon PNS bagi pegawai tata usaha sekolah."


Telat Gajian, Guru Datangi Dinas Pendidikan  

8 April 2013

Seorang guru sedang mengawasi siswanya di SD Negeri Lopangdomba, Serang, Banten yang tergenang banjir,  (4/3). Banjir terjadi akibat saluran drainase rusak parah dan belum diperbaiki. ANTARA/Asep Fathulrahman
Telat Gajian, Guru Datangi Dinas Pendidikan  

Keterlambatan itu diakibatkan adanya guru yang meminjam uang ke bank melebihi pendapatannya.


Mimpi 70 Persen Guru Honorer Kandas

7 Maret 2012

Demo guru honorer. TEMPO/Subekti
Mimpi 70 Persen Guru Honorer Kandas

Hanya 30 persen dari 650 ribu guru honorer bakal diangkat menjadi pegawai negeri


PGRI Minta Standar Gaji Guru Honorer  

30 November 2011

TEMPO/Prima Mulia
PGRI Minta Standar Gaji Guru Honorer  

"Kami berharap guru honorer diangkat, tapi itu berat," kata Ketua PGRI.


Tutor Bimbel Ancam Geser Jam Ajar Guru di Sekolah

18 Oktober 2011

Bimbingan belajar Bahasa Inggris program belajar kilat di Kecamatan Pare, Kediri (16/8). TEMPO/Hari Tri Wasono
Tutor Bimbel Ancam Geser Jam Ajar Guru di Sekolah

Asal mula masuknya bimbel ke sekolah pun tak sepenuhnya jelas. Entah ajakan sekolah atau lembaga bimbel yang mengajukan proposal.


Honor Minim, Guru TK Swasta di Madiun Tuntut Kesejahteraan

15 Oktober 2010

Honor Minim, Guru TK Swasta di Madiun Tuntut Kesejahteraan

Selain menuntut kesejahteraan, mereka juga berharap diangkat sebagai pegawai negeri sipil (PNS).


Guru Madrasah di Bojonegoro Protes Ketimpangan Kesejahteraan

24 Agustus 2010

Guru Madrasah di Bojonegoro Protes Ketimpangan Kesejahteraan

Dengan kemampuan akademik yang sama, namun penghasilan yang didapat guru sekolah swassta, seperti madrawas, dibandingkan dengan guru sekolah negeri, sangat timpang.