TEMPO.CO, Sumenep - Puluhan mahasiswa dari Kaukus Mahasiswa Sumekar (KMS) berunjuk rasa di Kantor Kejaksaan Negeri Kabupaten Sumenep, Senin, 25 Maret 2013. Mereka mendesak Kepala Kejaksaan Negeri Sumenep Bambang Hartoto dicopot karena dinilai tidak becus menangani kasus korupsi. "Banyak kasus korupsi tidak jelas penyelesaiannya. Pelakunya bebas berkeliaran," kata Koordinator KMS, Hazmi.
Berbagai kasus korupsi terbengkalai penanganannya, di antaranya dugaan korupsi pembebasan lahan SMA 3 di Kecamatan Batuan, kasus korupsi beras bagi warga miskin, penyelewengan dana pembangunan Pasar Anom, serta lasus korupsi bantuan sapi. "Sudah sudah dua tahun, tidak satu pun masuk pengadilan," ujar Hazmi.
Tidak hanya berorasi, sebagian pengunjuk rasa juga melakukan aksi teatrikal. Beberapa mahasiswa berlagak sebagai koruptor dan menghamburkan uang mainan kepada seorang aktivis KMS yang berperan sebagai jaksa. "Jika tidak karena konspirasi, kasus korupsi di Sumenep pasti selesai penanganannya," ucap Hazmi.
Para mahasiswa menolak permintaan pihak Kejaksaan untuk masuk ke dalam ruangan untuk berdialog. "Dulu juga pernah dialog. Saat itu dijanjikan bulan Maret semua kasus korupsi tuntas penanganannya. Tapi tidak ada buktinya. Maka kami tidak mau lagi berdialog," tutur Hazmi.
Kepala Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Negeri Sumenep Teddy Roomius membantah tudingan adanya konspirasi dalam penanganan kasus korupsi. "Semua kasus korupsi tetap diproses," katanya.
Namun, Teddy mengaku tidak tahu pasti sejauh mana perkembangan penanganan setiap kasus korupsi. Dia berdalih seluruh data ada di Seksi Pidana Khusus.
MUSTHOFA BISRI
Berita Terpopuler:
Penyerbuan LP Cebongan Bermula dari Saling Pandang
Operasi Buntut Kuda Penjara Cebongan Sleman
Lihat Teman Satu Sel Didor, Napi Cebongan Trauma
Ini Kronologi Penyerbuan Cebongan Versi Kontras
IPW: Penyerang LP Sleman Pasukan Siluman