TEMPO.CO, Poso - Seorang anggota kepolisian terkena serpihan bom saat mengejar dua terduga teroris di daerah Kayamanya, Kecamatan Poso Kota, Sulawesi Tengah, Sabtu, 3 November 2012. "Bripda (Brigadir dua) Munawir terluka saat terduga teroris melempar bom ke arah petugas," kata Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Brigadir Jenderal Dewa Parsana, dalam jumpa pers di Poso, hari ini.
Menurut Dewa, polisi telah memeriksa 13 warga dan menangkap dua lainnya. Polisi juga masih terus mengejar terduga teroris lainnya. Dalam keterangannya, Dewa mengatakan, saat penyergapan yang dilakukan pagi tadi di Lorong Merpati, Jalan Pulau Sabang, Kelurahan Kayamanya, polisi dilempar bom. Saat itulah polisi membalas dengan tembakan. Seorang terduga teroris tewas, dan jenazahnya sudah dibawa ke rumah sakit untuk diotopsi.
Adapun juru bicara Markas Besar Kepolisian RI, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, di Jakarta, mengatakan, bom yang dilemparkan ke petugas itu merupakan bom pipa. "Jadi bom pipa sempat dilemparkan ke petugas yang berupaya menangkap," ujarnya, Sabtu, 3 November 2012.
Setelah peristiwa pembunuhan dua anggota Kepolisian Sektor Poso Pesisir pada awal Oktober 2012, Densus 88 bersama Polda Sulawesi Tengah dan TNI melakukan penyisiran terhadap para tersangka teroris. Sebelumnya, polisi juga sudah menangkap lima orang teroris, satu di antaranya meninggal dunia.
Hingga sore ini, situasi di Kota Poso masih terlihat mencekam. Polisi masih mengejar kelompok warga yang bersimpati pada korban penembakan polisi itu. Namun demikian, Jalan raya Trans Sulawesi yang sempat ditutup sudah dibuka lagi. "Jalur sudah kami buka kembali," kata Brigadir Jenderal Dewa Parsana.
AMARBURASE| TRI SUHARMAN