TEMPO.CO, Cirebon - Sejumlah simulator yang dikirimkan ke daerah ternyata tanpa dilengkapi petunjuk penggunaan. Tengoklah simulator-simulator SIM yang ada di Polres Cirebon Kota dan Polres Cirebon, yang hingga kini tak kunjung dipakai. Pengiriman alat itu pun tidak dilengkapi petunjuk penggunaannya.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Kepolisian Resor Cirebon Kota AKBP Asep Edi Suheri. "Sudah lama alat ini dikirim," kata Asep. Namun Asep mengaku tidak tahu kapan persisnya alat simulator SIM itu dikirimkan karena, saat ia berada di Cirebon pada 2011 lalu, alat tersebut sudah ada. Konon, Cirebon termasuk daerah yang menerima gelombang pertama.
Saat ini, alat-alat simulator SIM tersebut masih tersimpan dengan baik di poliklinik SIM. Namun, diakui Asep, hingga kini alat tersebut belum digunakan. Sebab, dalam pengirimannya, tidak disertai dengan buku petunjuk penggunaan. "Jadi kami tidak tahu bagaimana cara mengoperasikannya," ujar Asep.
Untuk pembuatan SIM, menurut Asep, masih dilakukan secara manual, yaitu menggunakan kendaraan di halaman Mako Polres Cirebon Kota.
Hal yang sama pun diungkapkan Kapolres Cirebon AKBP Hero Henrianto Bachtiar. "Alat tersebut masih tersimpan di tempat ujian tertulis SIM," katanya.
Alat itu pun hingga kini belum digunakan. Hero sendiri mengaku takut jika nanti penggunaan alat itu justru akan memberikan beban berupa biaya tambahan kepada pemohon SIM.
IVANSYAH
Berita Terpopuler:
Polisi Langgar Wewenang KPK
Panwaslu Miliki Video Rhoma Irama Ceramah SARA
Djoko Susilo Ancam Perkarakan KPK
Didiskualifikasi, Atlet Bulu Tangkis Ini Pensiun
Gubernur Tersangka, Agenda Akpol Berantakan
Ahok Yakin Foke Tidak Embuskan Isu SARA
Buat Apa Bonus yang Didapat Triyatno?
Status Tersangka Djoko Susilo Tidak Sah
Rhoma Irama Terancam Penjara 3 Bulan
Jokowi-Ahok ''Dekat'' dengan Rhoma Irama