Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Soeharto Koruptor Terkaya di Dunia

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta: Transparency International (TI), lembaga internasional yang dikenal luas dengan komitmennya memberantas korupsi, kemarin menobatkan bekas Presiden Soeharto sebagai koruptor paling kaya di dunia. TI, seperti dikutip BBC News, mencatat kekayaan Soeharto dari hasil korupsi mencapai US$ 15-35 miliar. Sebagian besar di antaranya diduga kuat hasil jarahan selama 32 tahun berkuasa di Indonesia sejak 1967. Nama Soeharto bertengger di pucuk daftar koruptor sedunia, di atas bekas Presiden Filipina Ferdinand Marcos dan bekas diktator Zaire Mobutu Sese Seko, yang berada di peringkat kedua dan ketiga dengan nilai korupsi terpaut cukup jauh dari Soeharto. Daftar para raja koruptor itu adalah bagian dari Laporan Korupsi Global 2004 (Global Corruption Report) yang dikeluarkan lembaga itu untuk menunjukkan bagaimana korupsi dan praktek suap-menyuap yang terkait dengan kekuasaan politik telah merusak habis proses pembangunan di banyak negara berkembang. Transparency International menggarisbawahi praktek korupsi yang dilakukan Soeharto dan menyebutnya telah "menggerogoti harapan berhasilnya pembangunan di negaranya sendiri". Dalam pengantar laporan ini, Ketua dan Pendiri Transparency International Peter Eigen menegaskan, praktek penyalahgunaan kekuasaan untuk memperkaya para pemimpin politik telah merampas ketersediaan pelayanan publik di sektor-sektor vital. "Ini pada akhirnya, menciptakan sebuah kondisi keputusasaan yang sangat mudah melahirkan konflik dan kekerasan di masyarakat," katanya kemarin di London.Di Jakarta kemarin, Transparency International Indonesia menegaskan keprihatinan yang sama, terlebih dengan kenyataan pemerintah Indonesia sama sekali tidak menunjukkan upaya maksimal untuk mendapatkan kembali uang rakyat yang dijarah Soeharto dan keluarganya."Ketidakpedulian terhadap harta Soeharto dan miskinnya upaya untuk mendapatkannya, tidak terlepas dari keterlibatan partai politik dan pemerintahan sekarang dalam praktek korupsi politik," kata Sekjen Transparency International Indonesia Emmy Hafild. 10 Presiden TerkorupSuharto: $15-35 miliar (Indonesia, 1967-98) Ferdinand Marcos: $5-10 miliar (Filipina, 1972-86) Mobutu Sese Seko: $5 miliar (Zaire, 1965-97) Sani Abacha: $2-5 miliar (Nigeria, 1993-98) Slobodan Milosevic: $1 miliar (Yugoslavia, 1989-2000) J-C Duvalier: $300-800 juta (Haiti, 1971-86) Alberto Fujimori: $600 juta (Peru, 1990-2000) Pavlo Lazarenko: $114-200 juta (Ukraina, 1996-7) Arnoldo Aleman: $100 juta (Nikaragua, 1997-2002) Joseph Estrada: $78-80 juta (Filipina, 1998-2001)(Sumber: Transparency International. Semua jumlah kekayaan di atas adalah perkiraan nilai korupsi berdasarkan data penggelapan dana publik yang dilakukan)Amal Ihsan dan M Nafi - Tempo News Room
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kilas Balik Kasus Dugaan Korupsi Tujuh Yayasan yang Didirikan Soeharto

5 Agustus 2024

Aset Yayasan Soeharto Terancam Disita
Kilas Balik Kasus Dugaan Korupsi Tujuh Yayasan yang Didirikan Soeharto

Berikut kilas balik kasus dugaan korupsi tujuh yayasan Soeharto dan menyeret nama Keluarga Cendana.


20 Tahun Reformasi: Korupsi, Peninggalan Lama dari Era Soeharto

17 Mei 2018

Mantan Presiden Soeharto, menaiki motor gede. istimewa
20 Tahun Reformasi: Korupsi, Peninggalan Lama dari Era Soeharto

Orde Baru yang runtuh 20 tahun lalu masih menyisakan peninggalan lamanya yaitu korupsi.


Di Depan SBY, Ketua IPA Sebut Kabinet Soeharto

15 Mei 2013

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kedua kanan) didampingi Wapres Boediono (kanan) memimpin sidang kabinet terbatas bidang perekonomian di ruang Garuda, Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (24/8). ANTARA/Widodo S. Jusuf
Di Depan SBY, Ketua IPA Sebut Kabinet Soeharto

Lukman Mahfoedz terus berpidato tanpa menyadari kesalahannya. Dia keseleo lidah saat berpidato dalam pembukaan konvensi dan pameran tahunan ke-37 IPA


Dokumen Asli Kasus Soeharto Justru Dititipkan ke Yayasan Suharto

8 Juni 2007

Dokumen Asli Kasus Soeharto Justru Dititipkan ke Yayasan Suharto

Bekas jaksa penuntut umum kasus Soeharto, Muchtar Arifin, mengatakan dokumen asli perkara pidana dugaan korupsi yayasan yang pernah dipimpin bekas presiden Soeharto tidak hilang. "Dokumen itu dititipkan ke manajemen (yayasan) tempat dokumen itu disita," ujar Muchtar seusai salat Jumat di Kejaksaan Agung, Jumat (8/6).


Kalla Mendukung Tindakan Hamid Awaludin

24 Maret 2007

Kalla Mendukung Tindakan Hamid Awaludin

Wakil Presiden Jusuf Kalla mendukung tindakan Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Hamid Awaludin yang membantu Tommy Soeharto untuk mencairkan duit di BNP Paribas London sebesar Rp 90 miliar. Apalagi saat itu Tommy tidak terlibat perkara korupsi.


Yayasan Supersemar Milik Suharto Digugat Perdata Bulan Ini

8 Februari 2007

Yayasan Supersemar Milik Suharto Digugat Perdata Bulan Ini

Yayasan Supersemar yang didirikan oleh mantan Presiden Suharto dalam bulan ini segera digugat secara perdata melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.


Tutut Membantah Punya Peran dalam Pembelian Tank Scorpion

21 Maret 2005

Tutut Membantah Punya Peran dalam Pembelian Tank Scorpion

Harian The Guardian memberitakan dalam pembelian 100 tank Scorpion sebesar Rp 2,8 triliun, Tutut memperoleh komisi 10 persen atau senilai Rp 291 miliar.


Petisi 50 : Memori Bangsa Lemah, Kasus Kejahatan Soeharto Dilupakan

29 Desember 2004

Petisi 50 : Memori Bangsa Lemah, Kasus Kejahatan Soeharto Dilupakan

Memori sosial Bangsa Indonesia yang mudah melupakan kejahatan penguasa di masa lalu, menghambat perkembangan demokrasi bangsa ini.


KPK Kesulitan Tangani Kasus Korupsi Tank Scorpion

18 Desember 2004

KPK Kesulitan Tangani Kasus Korupsi Tank Scorpion

KPK masih mempelajari dokumen pengadilan Inggris dan dokumen pembelian tank dari Departemen Pertahanan.


Menhan dan KPK Cari Bukti Korupsi Pembelian Tank Scorpion

15 Desember 2004

Menhan dan KPK Cari Bukti Korupsi Pembelian Tank Scorpion

Menteri Pertahanan, Juwono Sudarsono, mengatakan dirinya ingin kasus pembelian tank scorpion, yang didalamnya syarat dengan dugaan korupsi dan kolusi, diperiksa secara hukum, tidak hanya secara politik.