"Kami lakukan koordinasi dengan pemerintah daerah, terutama di kepulauan yang tidak bersahabat lautnya," ujar Agung dalam keterangan persnya di kantor Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Jakarta, Rabu 25 Mei 2011.
Indonesia dengan kondisi geografisnya, kata Agung, memang memiliki kerentanan atas perubahan iklim. Salah satu efeknya adalah kemungkinan terjadinya gagal tanam atau panen karena cuaca yang tidak menentu. "Perubahan iklim ekstrem sangat mengganggu musim, tingginya curah hujan juga berpengaruh pada pola tanam dan musim panen," ujar Agung.
Antisipasi yang dilakukan pemerintah antara lain menyiapkan cadangan beras pemerintah yang dimiliki masing-masing Pemda dengan jumlah yang berbeda. Apabila terjadi krisis, misalnya gagal tanam dan panen karena perubahan iklim, "Supaya segera digelontorkan ke nelayan, petani dan masyarakat lainnya agar tidak sampai krisis," ujar Agung.
Selain itu, pemerintah beserta BMKG juga telah memberikan informasi ke daerah-daerah mengenai prediksi cuaca selama enam bulan ke depan. Prediksi itu katanya diharapkan dapat digunakan daerah untuk mencocokkan jadwal tanam dan panen, juga kegiatan melaut.
RIRIN AGUSTIA