Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

EKSKLUSIF: Pemerintah Lamban Bebaskan Sinar Kudus?

image-gnews
Bajak laut Somalia. AP/U.S.Navy, Petty Officer Jason Zalasky
Bajak laut Somalia. AP/U.S.Navy, Petty Officer Jason Zalasky
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Meski pemerintah mengklaim operasi pembebasan Kapal Kargo Sinar Kudus dari perompak Somalia terbilang sukses, tetap saja menyisakan tudingan. Pemerintah disebut lamban menangani operasi pembebasan itu. Benarkah begitu?

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro membantah tudingan itu. Saat bertemu sejumlah pemimpin redaksi di Jakarta, Rabu 11 Mei 2011 malam pekan lalu itu, Purnomo malah balik memaparkan "kisah" di balik layar, pembebasan itu. “ Kami sudah all out,” kata Purnomo di kantornya. “Jadi, tidak benar pemerintah lamban.”

Purnomo memaparkan, 10 hari setelah kapal dibajak, Mabes TNI telah mengirimkan pasukan khusus ke perairan Somalia. Dari Kopassus, Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat hingga Komando Pasukan Katak, Marinir dan Detasemen Jala Mengkara dari TNI Angkatan Laut.

Belum lagi Peleton Intai Tempur Kostrad. “Mereka sebagian berangkat dulu, sebagian diterbangkan langsung ke Kolombo, Sri Langka, sebelum ke perairan Somalia,” kata Purnomo. “Dua Fregat kita, KRI Abdul Halim Perdanakusumah dan KRI Yos Sudarso, juga bersiap di sana.”

Menurut Purnomo, pemerintah memiliki tiga opsi atau pilihan rencana dalam upaya membebaskan kapal MV Sinar Kudus dari tangan perompak Somalia. Opsi pertama adalah negosiasi, kedua operasi militer, dan yang terakhir adalah opsi negosiasi dan operasi militer.

Ketiga opsi itu sudah diputuskan dalam rapat kabinet yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. “Setelah dikaji, akhirnya opsi ketiga dipilih untuk membebaskan Sinar Kudus,” kata Purnomo.

Sejumlah kendala menjadi pertimbangan dalam melakukan opsi. Pertama, seluruh keluarga awak kapal meminta pemerintah menjamin keselamatan mereka. “Di media, melalui Ikatan Nakhoda Niaga Seluruh Indonesia, mereka meminta orang tua dan keluarga diselamatkan,“ kata Purnomo. ”Ini permintaan utama yang dimintakan ke Presiden.”

Kendala lainnya, kapal tim pembebasan yang disebut Duta Samudra itu baru tiba di lokasi setelah menempuh 12 hari tak bisa langsung melakukan operasi militer. Ketika kapal tiba di Kolombo, Sinar Kudus sudah bergeser ke Somalia.

Apalagi, kondisinya Sinar Kudus sudah lego jangkar di perairan Somalia. Jaraknya tiga mil dari daratan yang dikenal sebagai Kampung Perompak. Di perairan itu, posisi Sinar Kudus dikepung kapal-kapal lain yang diduga isinya adalah lanun. “Kami harus memperhitungkan risiko. Jika kapal bersandar, risiko tinggi jika dilakukan operasi militer,” kata Purnomo.

Saat lego jangkar, kata Purnomo, setidaknya ada 10 kapal negara lain yang ada di situ. “Sekali lagi, banyak korban yang dipertimbangkan,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan


Faktor lainnya kenapa opsi militer tidak ditempuh karena kapal Sinar Kudus tidak seperti kapal kargo Hanjin Tianjin. Kapal kargo milik Korea Selatan itu, menurut Purnomo, memiliki ruangan yang kedap suara. Jadi, ketika Korea menyelamatkan kapal itu dari serangan kelompok Perompak, awak kapal korea itu sudah mematikan mesin kapal dan menyaksikan kedatangan perompak.
“Mereka sudah masuk ruangan dan mematikan mesin kapal,” ujarnya. “Kapal Korea itu memiliki 72 kompartemen.”

Selain itu, faktor alam juga berpengaruh. Akhir Maret, ternyata tidak ada bulan di akhir Maret. Karena itu, kapal perang itu tidak bisa mendekat lebih dari 20 mil. “Jadi kalau malam ya seperti siang, terang benderang,” kata Purnomo. “Praktis, kondisinya tak memungkinkan melakukan serangan.”

Karena itu, menurut Purnomo, pasukan TNI seolah menunggu. “Kami menunggu saat tepat,” ujarnya. "Jadi, KRI kita membayangi para bajak laut dan Sinar Kudus.”

Repotnya, ternyata di sana sudah banyak calo. “Mereka sudah mengatur uangnya diserahkan ke mana. Jadi, ini tidak mudah.” Menurut Purnomo, pembajakan kapal di perairan Somalia ini telah menjadi "industri" besar sejak 2007. “Setidaknya lebih dari 70 kasus pembajakan oleh pembajak Somalia dan tren ini terus berlanjuit bahkan meningkat.”

Meski begitu, Purnomo memastikan pembebasan sandera Sinar Kudus kali ini adalah bagian prestasi sendiri. Selama ini, rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk tercapainya pembebasan di tahun 2010 adalah lebih dari 150 hari dan waktu tersingkat sekitar 60 hari. “Tidak ada satu negara pun yang bisa membebaskan kurang dari 150 hari. Kita bisa mengatakan prestasi yang baik berkat kerja sama hanya 46 hari," ujarnya.

WIDIARSI AGUSTINA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Disandera selama 4,5 Tahun, WNI Bebas dari Perompak Somalia

23 Oktober 2016

Perompak Somalia
Disandera selama 4,5 Tahun, WNI Bebas dari Perompak Somalia

Satu sandera WNI meninggal dunia karena sakit malaria pada 2014.


Kapal MV Marzooqah Dibajak Perompak Somalia

19 Januari 2014

Bajak laut Somalia. AP/U.S.Navy, Petty Officer Jason Zalasky
Kapal MV Marzooqah Dibajak Perompak Somalia

Ini adalah pembajakan pertama yang berhasil di wilayah itu sejak tahun 2012.


Perompak Somalia Bebaskan 13 Pelaut Indonesia  

3 Desember 2011

Perompak Somalia
Perompak Somalia Bebaskan 13 Pelaut Indonesia  

Kapal MT Gemini yang dibajak oleh komplotan perompak Somalia sejak delapan bulan yang lalu akhirnya dibebaskan pada 30 November 2011.


Perompak Somalia Dibahas di Forum Internasional

8 November 2011

Bajak laut Somalia. AP/U.S.Navy, Petty Officer Jason Zalasky
Perompak Somalia Dibahas di Forum Internasional

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan pembajakan di laut Somalia sudah menjadi perhatian masyarakat internasional dan akan dibahas dalam forum-forum multilateral.


Pembajak Somalia Bebaskan Kapal Jerman, Ditebus Rp 50 Miliar  

17 Juni 2011

Bajak laut Somalia. AP/U.S.Navy, Petty Officer Jason Zalasky
Pembajak Somalia Bebaskan Kapal Jerman, Ditebus Rp 50 Miliar  

Kapal Indonesia juga pernah dibajak.


Pembajakan Laut, Dunia Dirugikan US$ 12 Miliar  

6 Juni 2011

Bajak laut Somalia. AP/U.S.Navy, Petty Officer Jason Zalasky
Pembajakan Laut, Dunia Dirugikan US$ 12 Miliar  

Belum ada langkah konkret untuk mengatasi pembajakan laut.


Dana Penyelamatan Korban Lanun Somalia Sekitar Rp 50 Miliar  

23 Mei 2011

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( tengah), didampingi oleh Panglima TNI, Laksamana TNI  Agus Suhartono ( kiri), saat menyambut kedatangan Satuan Tugas Merah Putih di Dermaga Kolinlamil, Jakarta, Minggu ( 22/5). Penyambutan kedatangan  Satuan Tugas Merah Putih, seusai melaksanakan  misi kemanusiaan menyelamatkan sandra awak Kapal MV Sinar Kudus yang dibajak oleh Perompak Somalia di Perairan Somalia. ANTARA/ Ujang Zaelani
Dana Penyelamatan Korban Lanun Somalia Sekitar Rp 50 Miliar  

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan operasi penyelamatan awak kapal MV Sinar Kudus menghabiskan dana sekitar Rp 50 miliar.


Dipo: Hanya Mata Kalong yang Tak Bangga

22 Mei 2011

Dipo Alam. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Dipo: Hanya Mata Kalong yang Tak Bangga

Sekretaris Kabinet Dipo Alam menyatakan semua rakyat Indonesia bangga dan mengapresiasi keberhasilan operasi Satgas Merah Putih yang berhasil menyelamatkan seluruh awak Kapal Kargo Sinar Kudus yang disandera bajak laut Somalia.


SBY Beri Tiga Tugas Operasi Militer Somalia

22 Mei 2011

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( tengah), didampingi oleh Panglima TNI, Laksamana TNI  Agus Suhartono ( kiri), saat menyambut kedatangan Satuan Tugas Merah Putih di Dermaga Kolinlamil, Jakarta, Minggu ( 22/5). Penyambutan kedatangan  Satuan Tugas Merah Putih, seusai melaksanakan  misi kemanusiaan menyelamatkan sandra awak Kapal MV Sinar Kudus yang dibajak oleh Perompak Somalia di Perairan Somalia. ANTARA/ Ujang Zaelani
SBY Beri Tiga Tugas Operasi Militer Somalia

Presiden tak mau awak Sinar Kudus mengalami nasib naas seperti pelaut Amerika Serikat yang tewas itu.


Ternyata 999 Personil Dikirim Atasi Bajak Laut Somalia

22 Mei 2011

AP/Carlos Dias, NATO
Ternyata 999 Personil Dikirim Atasi Bajak Laut Somalia

Pemerintah ternyata mengirim total sejumlah 999 personel gabungan anggota TNI, BIN dan anak buah kapal untuk operasi pembebasan Kapal Kargo Sinar Kudus dari perompak Somalia.