TEMPO Interaktif, Jakarta - Kengototan anggota DPR untuk memiliki gedung baru senilai Rp 1,164 triliun akhirnya disetujui dalam rapat paripurna dewan yang digelar Jumat 8 April 2011. Sebelumnya, dua fraksi yaitu PDI Perjuangan dan Gerindra walkout menolak rencana pembangunan gedung yang ditentang masyarakat luas itu.
Pihak yang setuju pembangunan gedung ini berbicara mengenai alasan mereka. Salah satunya adalah Nudirman Munir dari Fraksi Partai Golkar. Dia mengatakan bahwa DPR tak bisa disamakan dengan rakyat jelata yang tinggal digubuk reot.
Ia mengaku tampak merasa terhina berkantor di gedung megah DPR yang ada sekarang ini. "Kita jangan aneh-aneh membandingkan dengan rakyat yang susah. Itu jelas berbeda. Apa kita harus tinggal di gubuk reot juga, becek-becekan, kita harus realistis," ujarnya dalam sidang paripurna itu.
Nudirman mengaku malu ketika harus menunjukkan ruangannya kepada beberapa Bupati yang datang berkunjung. "Bupati berkunjung ke ruangan saya, dia katakan ruangan pembantunya saja lebih besar dari ruangan anggota dewan," ujarnya.
Wakil Ketua Badan Kehormatan DPR ini juga menuding bahwa penolakan gedung baru hanya sekedar pencitraan politik belaka. Sejumlah anggota dewan dari Fraksi PDIP dan Gerindra memang memprotes pembangunan gedung ini. Namun, protes ini tak ditanggapi dan rapat pimpinan mengesahkan anggaran pembangunan gedung ini.
FEBRIYAN