TEMPO Interaktif, Jakarta - Indonesia Corruption Watch kembali meluncurkan buku bertema gerakan melawan korupsi. Dalam buku yang berjudul 'Sekolah Harapan, Sekolah Bebas Korupsi' itu dijelaskan pentingnya menanamkan pemahaman bahaya korupsi sejak di bangku sekolah.
"ini upaya kita untuk menghilangkan kebiasaan korupsi sejak sekolah," ujar Ade Irawan, Kepala Divisi Monitoring Pelayanan Publik ICW sekaligus penulis buku tersebut di acara peluncuran, sekaligus diskusi 'Melawan Korupsi dan Membangun Demokrasi di Sekolah' di Kementerian Pendidikan Nasional, Rabu 9 Februari 2011.
Baca Juga:
Menurut dia, kebiasaan korupsi di sekolah hingga kini masih dianggap biasa oleh sebagian masyarakat. Padahal bila korupsi sudah dimulai dari lembaga pendidikan, dihawatirkan bakal menghasilkan generasi yang lebih korup dari sebelumnya. "Bagaimana jadinya kalau sekolah justru dijadikan ajang korupsi,"ujarnya. "Nanti akan dihasilkan Gayus-Gayus (Tambunan, terpidana mafia pajak-red) baru di Indonesia."
Ia menilai salah satu faktor tingginya biaya pendidikan saat ini disebabkan meningkatnya korupsi disekolah. Bahkan, praktek korupsi di sekolah lebih banyak modusnya. Ia mencontohkan salah satu sekolah di Tangerang, Banten yang melakukan korupsi dengan cara memanipulasi kuitansi, padahal di sekolah tersebut tidak ada pengadaan. "Modusnya sudah beragam," ujarnya.
Ia berharap dengan adanya pemahanan korupsi sejak di lingkungan sekolah, mampu menanamkan kebencian generasi muda terhadap berbagai bentuk korupsi, serta menciptakan generasi bangsa yang bermartabat.
JAYADI SUPRIADIN