Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ratusan Ribu Hektare Lahan di Jawa Barat Kritis

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Bekasi - Sekitar 151 ribu hektar lahan yang tersebar di 26 kota/ kabupaten di Jawa Barat, kondisinya kritis. Dampak yang ditimbulkan setiap tahun dan dirasakan langsung masyarakat adalah, musibah banjir pada musim hujan, kekeringan saat musim kemarau, dan longsor di daerah perbukitan.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kehutanan Jawa Barat Anang Sudarna. Menurut dia, lahan paling kritis terdapat di Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Sukabumi. "Lahan kritis di wilayah itu mengkhawatirkan," kata Anang kepada wartawan pada acara menanam pohon untuk pencanangan 'Bekasi Hijau untuk Kehidupan yang Lebih Baik' di City Walk Lippo Cikarang, Kamis (16/12).

Menurut Anang, luas lahan kritis itu menurun dari tahun ke tahun seiring dengan semakin seringnya program menanam pohon. Pada 2004 lalu, luas lahan kritis di Provinsi Jawa Barat 580 ribu hektar.

Lahan kritis, kata Anang, sebagian disebabkan perilaku masyarakat. Warga menanam pohon yang tidak sesuai seperti singkong dan jagung pada daerah kemiringan yang sangat terjang. "Akibatnya, tanah sangat mudah longsor," katanya.

Kebutuhan pohon, Anang melanjutkan, untuk membenahi lahan kritis itu sekitar 75,5 juta batang pohon, dengan estimasi 500 pohon untuk satu hektare lahan kritis. "Akan ditanami bertahap, tentunya pemerintah berharap pada partisipasi masyarakat," ujarnya.

Selain lahan milik warga, lahan kritis di kawasan industri sekitar 16 ribu hektare. Pada 2010/ 2011, Pemerintah mendorong pengelola kawasan mengubah lahan kritis itu menjadi sehat mencapai 11 ribu hektare lahan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Bekasi Bambang Sulaksana, mengatakan lahan kritis di wilayahnya 4.300 hektare. "Kami butuh sekitar 7 juta pohon untuk menyehatkan lahan kritis itu," katanya.

Bambang meminta sekitar 3.500 industri yang tersebar di tujuh kawasan berperan aktif menyehatkan lahan dengan menanam pohon. Dia meminta setiap perusahaan menanam bibit pohon trembesi, yang mampu menghasilkan oksigen lebih besar.

Hamluddin
 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Warga Soal Ramalan Jakarta Tenggelam: Tiru Belanda dan Tambah Area Penyerapan

4 September 2021

Ilustrasi Kota Jakarta. Getty Images
Warga Soal Ramalan Jakarta Tenggelam: Tiru Belanda dan Tambah Area Penyerapan

Prediksi Jakarta tenggelam tak sampai 30 tahun lagi tengah menjadi sorotan publik bahkan dunia internasional.


Aktivis Yogya Minta Lahan Telantar Jadi Ruang Terbuka Hijau

29 Februari 2016

Jalan Malioboro, Yogyakarta. TEMPO/Arif Wibowo.
Aktivis Yogya Minta Lahan Telantar Jadi Ruang Terbuka Hijau

Pembangunan hotel yang memakan lahan potensial terus berlangsung, sementara lahan telantar dibiarkan tak menjadi ruang terbuka hijau.


Mahasiswa di Malang Kembangkan Model Reservoir Air Hujan  

11 September 2015

Pembangunan Gedung perkantoran. TEMPO/Dinul Mubarok
Mahasiswa di Malang Kembangkan Model Reservoir Air Hujan  

Mahasiswa Universitas Brawijaya Malang mengembangkan model pemanfaatan air hujan untuk kebutuhan air bersih di gedung perkantoran.


Sultan Yogya Minta Benih Tanaman untuk Lahan Kritis

15 Juni 2015

Sri Sultan Hamengku Bawono menyampaikan pidato pada acara peringatan Jumenengan Dalem di Pagelaran, Keraton Yogyakarta, 18 Mei 2015. Sri Sultan HB X dinobatkan sebagai Raja Mataram Islam sejak 7 Maret 1989. TEMPO/Pius Erlangga.
Sultan Yogya Minta Benih Tanaman untuk Lahan Kritis

Pemberdayaan lahan kritis masuk kebijakan rehabilitasi untuk meningkatkan pendapatan petani.


Hampir Sebulan Disegel, Nasib Eks Taman Ria Tak Jelas  

22 Agustus 2010

Mahasiswa Arsitektur Universitas Brawijaya (UB) sedang menyelesaikan karya instalasi berjudul Jemuran Arwah pada seni instalasi di Taman Kota Jl Kertanegara Kota Malang, rabu (18/8). Himpunan Mahasiswa Arsitektur Universitas Brawijaya (UB) menggerar acara ini untuk mengenalkan seni instalasi kepada masyarakat Malang.  Foto:TEMPO/BIBIN BINTARIADI
Hampir Sebulan Disegel, Nasib Eks Taman Ria Tak Jelas  

Tak jelas juga sampai kapan lahan itu akan disegel. "Kalau urusan jadi apanya, itu Gubernur atau Dinas Tata Ruang. Yang memastikan bukan kami."


Lahan Kritis Kabupaten Cirebon Mencapai 3.834 Hektare  

16 Juli 2010

Tempo/ Firman Hidayat
Lahan Kritis Kabupaten Cirebon Mencapai 3.834 Hektare  

Jumlah tersebut terdiri dari 2.307,07 hektare lahan kritis yang terdapat di darat, dan 1.527,38 hektare di pantai.


Luas Rawa Palembang Menyusut dari 22.000 Jadi 7.300 Hektare

14 Januari 2010

Luas Rawa Palembang Menyusut dari 22.000 Jadi 7.300 Hektare

Pembangunan perumahan mewah dan gedung perkantoran membuat luas rawa di kota Palembang, Sumatera Selatan, menyusut dari 22.000 hektare menjadi sekitar 7.300 hektare.


Alih Fungsi Lahan Akibatkan Daerah Rawan Banjir di Jawa Tengah Meluas

13 Januari 2010

Alih Fungsi Lahan Akibatkan Daerah Rawan Banjir di Jawa Tengah Meluas

Banyaknya alih fungsi lahan di Jawa Tengah mengakibatkaan daerah rawan banjir di wilayah itu dari tahun ke tahun semakin meluas.


Keterwakilan Masyarakat di Dewan Citarum Minim

16 Desember 2008

Keterwakilan Masyarakat di Dewan Citarum Minim

Keterwakilan masyarakat dalam penataan kawasan sungai Citarum semakin minim. Dari 12 orang anggota Dewan Sumber Daya Alam Wilayah Citarum, hanya 5 orang yang menjadi wakil masyarakat.


Bangun di Lahan Konservasi Kena Pajak Tinggi

5 September 2008

Bangun di Lahan Konservasi Kena Pajak Tinggi

Pemerintah akan mengenakan pajak tinggi kepada pengembang yang membangun di kawasan hijau atau konservasi.