Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Video Pembunuhan Aktivis Papua Beredar  

image-gnews
Yawen. Youtube.com
Yawen. Youtube.com
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Video amatir yang berisi detik-detik terakhir hidup Yawen Wayeni, aktivis Papua yang tewas Agustus tahun lalu beredar di YouTube (http://www.youtube.com/watch?v=SRgkMFASjEU). Video berdurasi 7 menit 28 detik itu tampaknya diambil dengan kamera telepon genggam yang dipegang oleh pria berlogat Indonesia Timur.

Awalnya, pengunggah yang tidak dikenal itu memaparkan lima foto Yawen berjalan dan duduk tanpa baju dengan usus terburai. Foto dilanjutkan video yang menayangkan suasana sebuah rumah di dataran tinggi yang mereka identifikasi sebagai Markas TPN/OPM (Tentara Pembebasan Nasional/Organisasi Papua Merdeka). "Pasukan organik saja tidak bisa sampai di atas sini," kata seorang di latar belakang.

Proses pengambilan video tampaknya dilakukan setelah operasi. "Kapan jalan, sudah lapar, ini," ujar seorang pria berkulit legam. Tali ransel yang dipanggulnya menutupi papan namanya.

Juru kamera lalu mengarahkan bidikan ke Yawen yang terbaring sekarat. "Tersangka, TPN/OPM," ujarnya.

Dengan nafas tersengal, pria 40 tahun itu mengacungkan tangan kanan dan berseru "Papua Merdeka". Sang juru kamera menantangnya untuk berkata lebih banyak. "Biar Pemerintah Indonesia tahu, kalian tidak akan pernah merdeka selama masih ada aparat," katanya.

"Merdeka, otonomi, federasi," kata Yawen, membalas. Walau sudah kepayahan dia masih membeberkan data 16.081 orang mendukung kemerdekaan Papua, 200 orang otonomi dan 5 orang federasi.

"Terus?" kata juru kamera. "Tuhan tidak menghendaki itu, kamu salah," kata suara di belakang. "Kamulah orang-orang kafir," ujar juru kamera. "Tapi tanah ini dijanjikan Tuhan kepada kami, orang-orang Papua," kata Yawen.

Di ujung percakapan, Yawen mengaku hanyalah orang kecil yang tidak tahu apa-apa. "Kita ngerti kau orang kecil, kau menuntut hak-mu, tapi salah caramu begini," ujar suara di latar belakang. Dia menganjurkan Yawen untuk menyalurkan suaranya lewat anggota dewan. "Mereka yang kelola uang, makan uang," katanya. Yawen yang sudah terpejam hanya menggeleng.

"Tuhan, penderitaan rakyat kecil sudah sungguh banyak, mereka menangis," ujar Yawen. Aparat kemudian bertanya, penderitaan seperti apa yang dia maksud. Juru kamera nimbrung, "Tuhan tidak akan mengabulkan kau punya permintaan, kalian orang-orang yang zalim," katanya.

"Kau adalah orang Papua yang paling bodoh," kata Yawen, menunjuk ke seseorang di sebelah kanan juru kamera, lalu meludah. "Kalau kau pintar, kau akan membela yang benar."

Sambil melihat ke arah lain, dia meminta ditembak mati. "Orang asing, tembak, jangan kau, orang Papua bodoh," kata Yawen.

Teman-teman aparat langsung membela rekannya yang dituding bodoh itu. "Papua tidak akan merdeka sampai Yesus turun ke bumi," katanya.

Perbincangan mereka berakhir karena mendapat kabar menemui seseorang. "Ayo balik," kata juru kamera. Dia lalu memerintahkan rekannya bawa tandu dan sarung untuk mengikat Yawen. "Biar dia punya usus tidak terburai," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yawen adalah anggota Tim 100 yang menyerukan Papua Merdeka di Istana Presiden sebelas tahun lalu. Menurut Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan, dia masuk daftar pencarian orang karena dicurigai sebagai aktivis TPN/OPM.

April lalu, Sekretaris Federasi Kontras Oslan Purba mengatakan Yawen ditangkap polisi saat operasi penyisiran di Desa Matembu, Serui, Papua. Berdasarkan keterangan istri Yawen, korban ditembak di betis kiri. dan dipaksa berteriak Papua Merdeka.

Malamnya, keluarga mendapat kabar Yawen meninggal dunia dan jenazahnya berada di Rumah Sakit Serui, Papua. "Jenazah langsung dikubur malam itu juga," kata Oslan.

REZA M | YouTube

BERITA TERPOPULER LAINNYA:

Polisi Telisik Situs Porno di Komputer Gedung Dewan

Candi Bawah Laut Masih Misteri

China Siapkan Bus "Mengangkang"

Inilah Beda Redenominasi dengan Sanering

Video Pembunuhan Aktivis Papua Beredar

Bumi Resources Sangkal Suap Gayus

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pakar Sebut Inisiatif Panglima TNI Ubah Istilah KKB Jadi OPM Tidak Memilki Arti

10 hari lalu

Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya Brigadir General Undius Kogeya bersama pasukannya. Sumber: TPNPB OPM
Pakar Sebut Inisiatif Panglima TNI Ubah Istilah KKB Jadi OPM Tidak Memilki Arti

Perubahan istilah KKB menjadi OPM justru berpotensi meningkatkan eskalasi konflik di Papua


TNI Kejar Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide Papua yang Tewas Ditembak OPM

11 hari lalu

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal Kristomei Sianturi saat ditemui di Polda Metro Jaya, Rabu, 10 Januari 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
TNI Kejar Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide Papua yang Tewas Ditembak OPM

TNI masih melakukan pengejaran terhadap pelaku pembunuhan Letda Inf Oktovianus Sogalrey.


Anggota Komisi I Sebut Istilah OPM Lebih Realistis tapi Berdampak Politis

12 hari lalu

Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin. Foto: Runi/nr
Anggota Komisi I Sebut Istilah OPM Lebih Realistis tapi Berdampak Politis

Penyebutan nama OPM bisa berdampak negatif lantaran kurang menguntungkan bagi Indonesia di luar negeri.


Setelah Kebakaran SD Inpres, Polisi Sebut Ada Percobaan Pembakaran SD Negeri di Yahukimo

14 Maret 2023

Warga Yahukimo tewas, diduga ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata  (KKB) Rabu malam 8 Maret 2023. FOTO: dokumentasi  Humas Polda Papua
Setelah Kebakaran SD Inpres, Polisi Sebut Ada Percobaan Pembakaran SD Negeri di Yahukimo

Arief Kristanto mengatakan ada percobaan pembakaran terhadap SD Negeri Dekai, Jalan Seredala, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua.


Susi Pudjiastuti Soal Insiden Susi Air: Pilot Disandera OPM hingga Penerbangan Tertunda

1 Maret 2023

Founder Susi Air, Susi Pudjiastuti memberikan keterangan pers soal pembakaran pesawat dan penyanderaan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, di Jakarta, Rabu, 1 Maret 2023. Susi Pudjiastuti meminta maaf atas kejadian pembakaran dan penyanderaan pilot Susi Air yang berdampak kepada terhentinya 40 persen operasional penerbangan di Papua dan berharap kelompok penyandera bisa membebaskan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Susi Pudjiastuti Soal Insiden Susi Air: Pilot Disandera OPM hingga Penerbangan Tertunda

Susi Pudjiastuti buka suara soal insiden pembakaran pesawat Susi Air di Papua, mulai dari pilot yang disandera OPM hingga penerbang yang tertunda.


Susi Air Akan Beberkan Perkembangan Terakhir Pencarian Pilotnya yang Disandera KKB di Papua

1 Maret 2023

Pilot Susi Air Phillip Mehrtens ditangkap setelah dia mendaratkan pesawat komersial kecilnya di wilayah pegunungan terpencil Nduga, Papua, 7 Februari 2023. Penerbangan tersebut membawa lima penumpang dan akan menjemput 15 pekerja bangunan yang sedang membangun klinik di Paro. TPNPB-OPM
Susi Air Akan Beberkan Perkembangan Terakhir Pencarian Pilotnya yang Disandera KKB di Papua

Maskapai penerbangan milik Susi Pudjiastuti, PT ASI Pudjiastuti Aviation (Susi Air), akan menggelar jumpa pers hari ini. Apa yang akan diumumkan?


Pesawat Susi Air Dibajak dan Dibakar, Penerbangan di Zona Merah Sebaiknya Dilakukan Militer?

11 Februari 2023

Pesawat Grand Caravan milik maskapai Susi Air. ANTARA/HO-Dishub Jember
Pesawat Susi Air Dibajak dan Dibakar, Penerbangan di Zona Merah Sebaiknya Dilakukan Militer?

Pengamat transportasi mengatakan penerbangan di zona merah sebaiknya dilakukan militer agar mencegak pembajakan yang terjadi pada pesawat Susi Air.


Prajurit TNI Korban Serangan TPNPB - OPM di Nduga Bertambah 1 Orang

27 Maret 2022

Prajurit TNI mengusung peti jenazah Sertu Anumerta M Rizal Maulana Arifin di TMP Cikutra Bandung, Jawa Barat, 29 Januari 2022. Rizal dan dua prajurit TNI lainnya gugur setelah terlibat kontak senjata dengan KKB di Kampung Jenggernok, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, pada 27 Januari 2022. TEMPO/Prima Mulia
Prajurit TNI Korban Serangan TPNPB - OPM di Nduga Bertambah 1 Orang

Prajurit TNI korban serangan TPNPB-OPM di Nduga, Papua, pada Sabtu kemarin menjadi 2 orang.


TPNPB-OPM Akui Serang Bandara Kiwi yang Tewaskan 1 Anggota TNI

21 September 2021

Sejumlah tenaga kesehatan (Nakes) korban penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) turun dari helikopter milik TNI AD di Lapangan Frans Kaisepo Makodam XVII Cenderawasih, Kota Jayapura, Papua, Jumat, 17 September 2021. Sembilan dari 11 tenaga kesehatan Puskesmas Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang yang menjadi korban penyerangan KKB dievakuasi ke Jayapura. ANTARA/Indrayadi TH
TPNPB-OPM Akui Serang Bandara Kiwi yang Tewaskan 1 Anggota TNI

Baku tembak antara TPNPB-OPM dengan TNI kali ini menewaskan satu anggota TNI.


TNI Jamin Keamanan Warga di Papua Usai TPNPB-OPM Serukan Perang

21 September 2021

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono (tengah) memperlihatkan barang bukti senjata laras panjang jenis M16 dilengkapi pelontar granat (GLM) saat memberikan keterangan penangkapan anggota Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP) di Makodam Cenderawasih, Jayapura, Papua, Rabu, 8 September 2021. ANTARA/Indrayadi TH
TNI Jamin Keamanan Warga di Papua Usai TPNPB-OPM Serukan Perang

Pangdam Cenderawasih mengatakan seruan TPNPB-OPM tentang perang dan penyerangan ke warga non Papua tak banyak berpengaruh ke masyarakat.