TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Resor Yahukimo Ajun Komisaris Besar Polisi Arief Kristanto mengatakan ada percobaan pembakaran terhadap SD Negeri Dekai, Jalan Seredala, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua pada Selasa, 14 Maret 2023.
Arief Kristanto mengatakan percobaan pembakaran ini diduga terjadi sekitar pukul 05.20 WIT. Ia menjelaskan Kepala Sekolah Karel K. Rihi bersama teman-temannya selalu berjaga. Namun karena ada kegiatan sekolah, pukul 03.00 WIT Karel pulang untuk istirahat.
“Sebelum jam 06.00 WIT, kepala sekolah selalu datang untuk mematikan lampu sekolah, namun saat dia datang, sekitar pukul 05.45 WIT, plafon bagian luar kelas IV B sudah dalam keadaan terbakar,” kata Arief dalam keterangan resminya, Selasa, 14 Maret 2023.
Karel pun langsung memadamkan api dengan cara menyiram plafon dengan air. Dari hasil olah TKP, Satuan Reskrim Polres Yahukimo menyita beberapa barang bukti, antara lain satu bentuk tempat sampah yang dalam keadaan hangus terbakar, satu lembar terpal berwarna putih dalam keadaan terbakar, dan satu gelondong kayu dalam keadaan hangus terbakar.
Arief menuturkan pihaknya telah melakukan Olah TKP dan kasus ini masih dalam penyelidikan. Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk mengaktifkan kegiatan pos kamling guna mencegah terjadinya gangguan Kamtibmas, serta pemberlakuan wajib lapor 1x24 jam bagi tamu atau warga baru.
"Apabila terjadi atau mendapatkan informasi sesuatu yang mencurigakan segera laporkan kepada kami," ujar Kapolres Yahukimo.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Polisi Ignatius Benny Ady Prabowo menyatakan belum bisa memastikan siapa pelaku pembakaran. “Masih dalam penyelidikan pelaku dan motif pembakaran,” kata Benny kepada Tempo.
Pembakaran ini terjadi setelah kebakaran di Sekolah Dasar Inpres (YPK) Metayona di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo. Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengatakan mereka yang melakulan pembakaran.
Namun, Benny membantah klaim Organisasi Papua Merdeka yang mengaku telah membakar sekolah gedung Sekolah Dasar Inpres (YPK) Metayona Dekai Yahukimo. Menurutnya, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tidak bisa mempertanggungjawabkan klaim mereka.
“Pernyataannya tidak benar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan dari pihak KKB,” kata Kombes Benny saat dihubungi, Selasa, 14 Maret 2023.
Benny menuturkan tidak ada korban jiwa maupun luka akibat kebakaran ini. Adapun kerugian materil berupa satu unit sekolah SD. Namun belum diketahui berapa nilai kerugian akibat kebakaran.
Baca juga: Profil Trigana Air, Maskapai yang Pesawatnya Ditembak di Yakuhimo Papua
TPNPB-OPM sebut bertanggung jawab
Sebelumnya, juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengatakan pasukan TPNPB Kodap XVI Yahukimo membakar gedung Sekolah Dasar Inpres (YPK) Metayona Dekai Yahukimo. Sambom mengatakan pembakaran dilakukan oleh Brigadir Jenderal Elkius Kobak, Panglima Kodap XVI Yahukimo dan Komandan Operasi Mayor Erick Bahabol.
“Pembakaran itu dilakukan oleh Komandan Operasi Batalyon HSSBI Wene Kobak dan Tiruan Bonny Sobolim atas intruksi Brigjen Elkius Kobak,” kata Sambom dalam keterangan tertulis kepada Tempo, Senin, 13 Maret 2023.
Ia mengatakan pembakaran dilakukan karena pendidikan di Papua dapat melumpuhkan kesadaran generasi muda akan kepapuaan mereka. Menurutnya, banyak anak sekolah yang selesai Perguruan Tinggi langsung mendaftar PNS, TNI/Polri, DPR, Bupati, sehingga ikut berpartisipasi mempertahankan kedudukan Indonesia di Papua. “Ini memperlemah perjuangan kami rakyat Bangsa Papua,” tutur Sambom.
Ia pun menyatakan OPM akan membakar semua kantor-kantor pemerintah, gedung-gedung sekolah, toko, kios, dan pom bensin di Yahukimo. “Segera bakar, saya siap akan bertanggung jawab,” kata dia.
Pilihan Editor: Trigana Air: Layanan Penerbangan di Papua Beroperasi Normal Kecuali di Dekai
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.